JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi Febriyanti (13) yang merupakan siswi SMP, penjual bakpao di pom bensin daerah Ciledug, dikenal sebagai anak yang rajin oleh guru dan keluarga angkatnya.
"Enggak menonjol, tapi dia rajin. Tepat waktu, jarang izin, enggak pernah ada masalah apapun," ujar Dessy (40) yang merupakan wali kelas Dewi pada Kamis (25/7/2019).
Menurut Dessy, Dewi mudah berbaur dengan teman-temannya. Namun, ia memang jarang bermain. Saat istirahat pun, Dewi hanya jajan lalu kembali lagi ke kelas. Dewi pun bukan tipikal anak yang akan pergi ke kelas lain dan berkumpul.
Baca juga: Kisah Siswi SMP yang Belajar Sambil Berjualan Bakpao di Pom Bensin Tangerang
Pihak sekolah mengatakan tidak menerima keluhan apapun dari Dewi. Namun, wali kelasnya mengetahui Dewi berjualan bakpao di daerah Ciledug.
"Tidak pernah ada keluhan, kalau ada pasti langsung kita bantu," kata Dessy.
Tante angkat Dewi, Nita juga mengatakan hal yang sama bahwa Dewi merupakan anak yang rajin, baik di sekolah atau pun di rumah.
"Disuruh tidur siang aja enggak mau, maunya bantuin bikin bakpao," ujar Nita.
Baca juga: Presiden Jokowi Beri Bantuan kepada Siswi SMP Penjual Bakpao
Nenek angkat Dewi, Opung (61) mengatakan dulu Dewi merupakan anak yang agak nakal.
"Dulu dia pas SD sering ikut angkot sampai jam satu malam. Saya pikir kan sesama wanita jadi saya ajak dia untuk sekolah yang benar. Syukur sekarang dia berubah," ujar Opung.
Dewi berjualan bakpao setelah pulang sekolah. Mulai pukul 16.00 hingga tengah malam.
Dewi mengatakan mulai berjualan bakpao karena ingin membantu ekonomi keluarganya dan juga untuk membiayai sekolahnya.
Remaja yang bercita-cita sebagai penyanyi itu mensyukuri kehidupannya tanpa merasa iri dengan anak sebayanya yang lebih berkecukupan. Dewi hanya berharap saat besar nanti ia bisa menjadi penyanyi dan membuat bahagia kedua orang tuanya.
Sosok Dewi sebelumnya viral di sosial media. Sebuah foto di mana Dewi menjajakan dagangan bakpaonya di pom bensin ramai mendapat tanggapan dari netizen.
Foto itu bukan foto biasa. Netizen tergugah dengan sosok Dewi dalam foto itu yang sedang belajar di samping dagangan bakpaonya. Dewi terlihat tekun menulis dan tenggelam dengan aktivitas belajarnya di tengah kebisingan suara motor dan mobil yang datang dan pergi di pom bensin.
Setelah kisah Dewi diangkat oleh media, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyalurkan bantuan. Ketekunan Dewi dan semangat juangnya untuk belajar sambil membantu keluarga berhasil mengetuk hati orang nomor satu negeri ini.
Staf kepresidenan yang diutus tersebut langsung mendatangi rumah Dewi dan neneknya yang berada di daerah Ciledug pada Kamis (25/7/2019) siang.
"Bapak tadi pagi lihat berita itu, langsung lah kita diberikan amanah untuk memberikan bantuan kepada Dewi," ujar Pujiyatno, salah satu staf kepresidenan yang datang ke rumah Dewi.
Namun, staf kepresidenan yang berjumlah empat orang itu harus menunggu Dewi pulang dari sekolah. Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan prosesi pemberian bantuan dilakukan.
Bantuan sejumlah uang yang diberikan kepada Dewi nantinya akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah Dewi dan saudara-saudaranya.
"Senang, senang banget ada bantuan langsung dari Presiden," ujar Dewi ketika ditemui Kompas.com. Dewi kini tinggal di rumah nenek angkatnya, Opung (61).
Opung mengaku mulai kenal dengan Dewi saat yang bersangkutan masih SD. Saat itu, Dewi sering menginap di rumah Opung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.