Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI: Gaji Bukan Faktor Utama yang Kami Ajarkan

Kompas.com - 25/07/2019, 19:17 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini heboh postingan salah satu akun di media sosial yang mengaku lulusan Universitas Indonesia menolak gaji Rp 8 juta per bulan.

Menanggapi postingan tersebut, Career Development Centre Universitas Indonesia, Sandra mengatakan, pihaknya kerap memberikan pelatihan bagi mahasiswanya sebelum lulus dan terjun ke dunia pekerjaan.

Ada sejumlah modul yang ditawarkan untuk mahasiswanya. Salah satunya mengajarkan mahasiswa untuk mengenal kemampuannya masing-masing.

Menurut dia, gaji bukanlah yang utama dalam memilih kerjaan.

"Jadi gaji sebenarnya bukan yang pertama kita ajarkan. Karena bisa aja nanti gajinya besar tapi pekerjaanya tidak sesuai dengan passion-nya atau kemampuannya, kan mending dia suka dengan pekerjaannya walau gajinya biasa aja," ujar Sandra saat dihubungi, Jumat (25/7/2019).

Baca juga: Viral Postingan Fresh Graduate Protes Gaji Rp 8 juta, Ini Tanggapan UI

Sandra menambahkan, membentuk karakter yang rendah hati saat bekerja juga diajarkan agar mahasiswanya dapat berkarakter kuat.

"Jadi sangat penting rendah hati dan meningkatkan etos-etos bekerja agar perusahaan tertarik dengan kita," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengajarkan bagaimana mahasiswa menyiapkan diri untuk wawancara.

Baca juga: Survei Membuktikan, 83 Persen Perusahaan Puas dengan Kinerja Alumni UI

Sebab, ketika hendak melamar ke suatu perusahaan, mereka harus tahu bergerak di bidang apa perusahaan tersebut dan berapa kisaran gaji karyawan.

"Jadi jangan tiba-tiba kita dipanggil wawancara, terus kita nggak tahu kemampuan perusahaan mengeluarkan gaji berapa, eh malah nawarnya asal besar. Kan begini keliru juga," kata Sandra.

Kemudian, membuat curriculum vitae. Sebab, biasanya perusahaan awalnya melihat CV sebelum tahapan wawancara.

Hal lain yang diajarkan, yakni mengembangkan komunikasi pribadi.

"Bekerja dalam tim yang baik pun kami ajarkan agar menghargai rekan kerja, menerima masukan, dan kritik yang diberikan ke kita," ucapnya.

Sandra mengatakan, dengan sejumlah bekal yang diberikan pihaknya, lulusan UI akan mendapat kerja dengan cepat.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim Tracer Study Universitas Indonesia, sebanyak 83 persen perusahaan puas dengan kinerja lulusan UI.

Humas Universitas Indonesia Egia Tarigan mengatakan, lulusan UI memiliki daya saing lebih baik dibanding dengan lulusan universitas lainnya.

"Ini dibuktikan dengan rata-rata mahasiswa UI menunggu kerja pertama hanya tiga bulan," ucap Egia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com