JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta terus menerapkan program perumahan rakyat untuk warga kurang mampu yang belum memiliki rumah tinggal tetap.
"Program yang diterapkan pemerintah daerah harusnya bisa menakar pendapatan warga. Kalau untuk gaji Rp 4 juta ke atas, warga miskin tidak dapat," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7/2019), seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, Pemprov DKI menyatakan mereka telah merampungkan sistem seleksi administrasi pendaftaran rumah susun sederhana (rusunami) dengan uang muka (down payment/DP) Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Sebanyak 1.790 orang dinyatakan lolos dari 2.358 orang yang mendaftar.
Baca juga: Pemilik Alphard, Porsche, dan Harley-Davidson Ikut Daftar Beli Rusunami DP Rp 0
Program Rumah DP Nol Rupiah itu ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 104 tahun 2018.
Beberapa syarat untuk menjadi salah satu penerima program tersebut adalah warga yang tidak pernah menerima subsidi rumah dan harus berpenghasilan Rp 4 juta sampai Rp 7 juta serta diprioritaskan untuk yang sudah menikah dan berkeluarga.
"DP 0 persen untuk orang yang tidak mampu itu tidak akan mungkin. Karena DP itu harus dibayar nantinya," tegas Ramly ketika ditanya apakah program tersebut bisa dijangkau oleh warga kurang mampu yang kebanyakan belum memiliki rumah.
Baca juga: 1.790 Orang Lolos Seleksi Beli Rusunami DP Rp 0
Politisi Golkar itu mengatakan, kesejahteraan warga kurang mampu harus tetap menjadi fokus pemerintah daerah dengan pembangunan rumah susun yang harga sewanya terjangkau.
Senada disampaikan pengamat tata kota Yayat Supriatna. Menurut dia, program DP Nol Persen hanya menyasar kalangan tertentu saja.
"Selain mengembangkan rumah DP nol, pemerintah seharusnya memperbanyak pembangunan rumah susun sewa. Warga yang butuh rumah banyak, tidak harus milik yang penting mereka punya tempat tinggal dan produktif, sewa enggak apa-apa," kata Yayat Supriatna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.