DEPOK, KOMPAS.com - Bripka Rahmat Effendy (RE) meninggal dunia setelah ditembak oleh sesama rekan polisinya yang berinisial RT, di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jumat (26/7/2019).
Meninggalnya Bripka Rahmat Effendy menyisakan kesedihan sendiri bagi keluarga dan tetangga sekitar rumahnya.
Bripka Rahmat Effendy meninggalkan dua anak, yang sulung bernama Grace Shania, ia baru lulus SMA. Sementara anak bungsunya bernama Tito Aulia Effendy, baru lulus SMP.
Ketua RT 03/RW08 Kelurahan Sukamaju Baru, Sumarna mengatakan, Bripka RE sosok yang baik dan suka bergabung dengan masyarakat sekitar.
Baca juga: Upacara Pemberangkatan Iringi Jenazah Bripka Rahmat Effendy Menuju Lokasi Pemakaman
"Almarhum aktif menjadi Pokdarkamtibnas Sukamaju," kata Sumarna di Jalan Tunas Karsa, Sukamaju Baru, Tapos, Jumat (26/7/2019).
Ia mengatakan, RE dikenal aktif di lingkungan rumahnya meski telah bekerja di Polda Metro Jaya.
Setiap malam, ia juga sering berkumpul dengan warga untuk menjaga keamanan kawasan sekitarnya.
Ia pun turut dikenal loyal dan suka bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya.
"Loyal dia mah, suka pasang badan kalau lagi ada masalah warga. Baik banget dia," ujar Sumarna.
Baca juga: 2 Peluru di Tubuh Bripka Rahmat yang Tewas Ditembak Rekannya Akan Diuji Balistik
Sebelumnya Bripka Rahmat Effendy diketahui tewas lantaran ditembak oleh rekan polisi bernama Brigadir Rangga Titanto.
Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa itu terjadi berawal membela, FZ pelaku tawuran.
Argo mengatakan, awalnya Bripka RE (korban) mengamankan seorang pelaku tawuran inisial FZ beserta barang bukti berupa clurit ke Polsek Cimanggis.
Adapun Bripka RE merupakan anggota samsat Polda Metro Jaya.
Kemudian, orangtua FZ mendatangi Polsek Cimanggis ditemani oleh Brigadir RT dan Brigadir R. Mereka meminta FZ dibebaskan agar dapat dibina oleh orangtuanya sendiri.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Bripka RE dengan nada keras.
Hal itu menyulut emosi Brigadir RT (pelaku) dan kemudian, Brigadir RT pindah ke ruangan yang bersebelahan dengan SPK untuk mengambil sebuah senjatuh a api jenis HS 9.
"Dia (Brigadir RT) lalu menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.
Akibatnya, Bripka RE meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.