Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Bripka Rachmat Effendy Sebelum Tewas Ditembak di Polsek Cimanggis

Kompas.com - 28/07/2019, 06:06 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber

Karenanya, kata Sumardji, sehabis bekerja di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, malam harinya Rachmat pasti menyempatkan diri memantau lingkunganya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas.

Baca juga: Ditembak Tujuh Kali, Bripka RE Tewas di Polsek Cimanggis

"Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Rachmat ini betul-betul aktif sekali. Ia sangat menjaga lingkungan dan membela masyarakat di tempat tinggalnya. Kenapa saya tahu, karena Rachmat ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," kata Sumardji.

Menurut dia, karena kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat, Rachmat rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas usai pulang kantor.

"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat enggak mungkin dia mau capek capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," kata Sumardji.

Karenanya kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat patut mendapat apresiasi dari masyarakat atau paling tidak dicontoh.

Baca juga: Berawal dari Emosi, Ini Kronologi Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis

"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat terutama dalam menjaha keamanan dan ketertiban warga. Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.

Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Bripka Rachmat selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.

"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.

Dengan peristiwa ini kata Sumardji ia sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya. "Kami di subdit regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," katanya.

Juga ia dan jajarannya mengaku sangat berduka cita yang mendalam dengan meninggalnya Bripka Rachmat Effendy.

Seperti diketahui Bripka Rahmat Effendy meninggal dengan 7 luka tembakan di tubuhnya. Ia ditembak oleh Brigadir Rangga di SPK di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Kamis malam sekitar pukul 20.50 WIB.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bripka Rachmat Effendy Kirim Foto dan Pesan Ini Isinya ke Grup WA Rekan Kerja Sebelum Tewas Ditembak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com