Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Jomblo Katolik, Tempatnya Para Single Mencari Kebahagiaan

Kompas.com - 28/07/2019, 06:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

“Kadang ada cowok yang pemalu. Dia suka sama si A, tapi pemalu banget, padahal si A fine-fine aja. Kita dorong deh, kita jadi mak comblang. Kita bikin acara barengan biar bisa ketemu,” kata Agatha.

Dalam lingkup paling luas, KJK rutin menggelar jambore nasional saban tahun yang diikuti anggota-anggota KJK regional.

Jambore nasional inilah yang jadi ladang bersemainya cinta para anggota.

https://www.instagram.com/p/BzHU5FunoJB/

“Kita ada acara yang cukup unik di jambore itu, namanya candlelight dinner. Jangan dibayangkan fine dining,” ujar Agatha.

Agatha bercerita di jambore nasional itu, ada sekitar 300 anggota KJK dari berbagai daerah berkumpul. Tak hanya membahas soal komunitas, tapi para anggota yang hadir juga sudah berniat mencari jodoh. 

"Begitu datang, dia sudah screening tuh. Ingetin namanya. Nanti, mereka yang cari jodoh bisa kasih nama ke panitia. Bisa tulis beberapa nama sekaligus. Nanti, panitia bakal tarik mereka gantian, dua-dua ngobrol pakai lilin di alam terbuka, privately,” ia menjelaskan.

Agatha mengklaim, hampir 50 anggota KJK saling berjodoh dalam kesempatan jambore nasional sejak pertama kali dihelat.

Nyaris tiap tahun, ada saja anggota yang jadian dalam jambore.

Dari sana, tak sedikit pula yang melanjutkan hubungan hingga pelaminan. Meskipun melepas status lajang, mereka tak ditendang dari komunitas.

Mereka malah dijuluki “alumni” KJK dan berperan sebagai inspirasi bagi anggota lainnya agar mampu menemukan pendamping seiman.

Di samping urusan jodoh-menjodohkan, para pengurus pun akan berupaya menjaga urusan jodoh ini dalam kondisi sehat, dalam artian monogamis sebagaimana doktrin Gereja Katolik.

“Kalau ada acara, anggota yang berpasangan harus datang dua-duanya, enggak boleh sebelah, menghindari rebutan," ucap Agatha.

Jika ada pasangannya yang tak bisa hadir, maka pengurus KJK akan mengumumkan kalau orang itu sebenarnya sudah "sold out".

"Harus transparan, jangan ada yang jadi hot item, ada yang rebutan. Yang sudah punya pacar atau belum pasti ketahuan,” kata dia.

It’s okay being single

Walaupun mengakui bahwa para pengurus KJK merancang praktik penjodohan secara implisit, namun Agatha membantah bila komunitas yang telah ia geluti sejak 2012 itu merupakan biro jodoh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com