Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Soroti Kurangnya Tempat Bermain untuk Anak-Anak Nelayan di Jakarta

Kompas.com - 28/07/2019, 18:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau biasa dipanggil Kak Seto menyoroti kurangnya tempat bermain bagi anak-anak nelayan di Jakarta Utara.

Menurut Kak Seto, minimnya lapangan dan taman-taman hingga kondisi laut yang terlalu kotor merupakan bentuk tak terpenuhinya hak-hak dasar anak-anak nelayan di Jakarta.

"Karena hak dasar anak harus bermain, karena kekurangan ini kan (anak) kurang waktu bermain, karena sekarang harus belajar, belajar, belajar jadi haknya untuk bermain sering terabaikan," kata Kak Seto di Pantai Bahtera Jaya, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (28/7/2019).

Hal ini yang ingin disampaikan Kak Seto apabila mendapat kesempatan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kami sedang menunggu waktu untuk bertemu dengan bapak Gubernur. Sudah beberapa kali (mengajukan) tapi belum (bertemu) karena beliau masih sibuk kita harapkan segera," ucap Kak Seto.

Baca juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Kak Seto Ajak Anak-anak Nelayan Berenang di Pantai

Sebagai alternatif, ia juga ingin bertemu dengan Wali Kota Jakarta Utara untuk membahas kurangnya fasilitas bermain bagi anak-anak nelayan.

Kurangnya lahan bermain juga diamini oleh Koordinator Paud Kocak (Komunitas Cereaskan Anak) dan sekolah paket Kelurahan Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara, Cucu Alawiyah.

Ia menyampaikan anak-anak yang ada di daerahnya kekurangan permainan sehingga hanya disibukkan oleh aktivitas sekolah tiap hari.

Sakin sulitnya lahan bermain, acara peringatan hari anak nasional yang rencananya dilakukan di perkampungan mereka terpaksa dilakukan di Pantai Bahtera Jaya, Pademangan, Jakarta Utara.

Baca juga: Desak Pembentukan Seksi Perlindungan Anak di Tiap RT, Kak Seto Ingin Bertemu Anies

"Tadinya mau ditempat kita aja di Pantai Cilincing, tapi di sana airnya kotorkan banyak kerang hijaunya juga," ujar Cucu.

Sekjen LPAI Henny Hermanoe menyampaikan kurangnya fasilitas bermain bagi anak-anak nelayan di Jakarta ini yang menjadi alasan kegiatan liburan gratis di Pantai Bahtera Jaya.

Ia menyebutkan, kebanyakan dari anak-anak nelayan kekurangan waktu bermain karena harus membantu orangtuanya mengupas kerang untuk biaya hidup sehari-hari.

"Dengan hari ini melihat badut, bermain bersama Kak Seto, berenang, kami mengharapkan mereka gembira, itu (alasan) pemilihan anak-anak nelayan," ujar Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com