Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Polyglot, Tempatnya Orang-orang yang Fasih Lebih dari Satu Bahasa Asing...

Kompas.com - 29/07/2019, 06:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Di sini, anggota komunitas ini awalnya akan dikenalkan satu topik tentang satu negara dan mengulik apa saja kebudayaannya.

Setelah itu, para anggotanya pun mendiskusikan topik-topik tertentu dengan satu kelompok bahasa yang mereka pilih. Tiap kelompok dipimpian oleh satu koordinator bahasa.

Ada yang berdiskusi dengan bahasa India, Prancis, Arab, Inggris, Jerman, dan beberapa bahasa lainnya sesuai dengan minat mereka masing-masing.

Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok pun kemudian mempresentasikan hasilnya kepada para anggota Polyglot menggunakan bahasa utama yaitu bahasa Inggris.

Semua anggota Polyglot interaktif dengan berbagai macam pertanyaan tentang tema yang dipresentasikan tiap kelompok.

Mengasah kemampuan bahasa

Tidak hanya berdiskusi, komunitas ini juga sering mengadakan pertemuan yang bersifat menyenangkan tapi produktif.

"Kami sering berkumpul, misalnya di kafe, atau mengikuti acara menonton film di pusat kebudayaan, dan saling berdiskusi yang memang tempatnya cozy sehingga lebih akrab," kata Fajar.

Mira Fitria Viennita Zakaria, Executive Director Polyglot Indonesia mengatakan, di komunitas ini para anggota yang hadir dapat belajar banyak tentang banyak bahasa yang mereka minati.

"Yang tadinya mereka pasif, mereka (anggota Polyglot) bisa jadi aktif bahkan mahir ya berbahasa asing," kata Mira.

Mira mengatakan, orang yang bergabung dalam komunitas Polyglot rata-rata sudah memiliki kemampuan berbahasa asing.

Suasana Kegiatan Komunitas Polyglot Indonesia di Plaza Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Suasana Kegiatan Komunitas Polyglot Indonesia di Plaza Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).

Masing-masing anggota rata-rata punya tiga bahasa yang mereka kuasai, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahas asing yang mereka minati.

"Jadi ketika mereka bergabung di komunitas ini, ia dapat melatih bahasa yang mereka tahu dengan anggota lainnya," kata Mira.

Ada tiga jenis tujuan utama komunitas Polyglot ini. Pertama, masyarakat yang pernah belajar bahasa di luar negeri agar bisa mempraktikkan bahasa yang pernah mereka kuasai.

Kedua, membantu warga asing yang ingin mempraktikkan bahasa Indonesia mereka. Ketiga, bagi orang-orang yang ingin atau sedang mempelajari bahasa asing dan mencari teman untuk lawan berbicara untuk berlatih.

Dengan bergabung di komunitas ini, kita bisa menambah pengetahuan dan pengalaman. Para anggotanya juga bisa belajar bahasa baru di komunitas ini.

"Mereka bebas berekspresi, membicarakan berbagai hal. Jadi semacam forum singkat menggunakan waktu libur menjadi hari yang produktif," kata Mira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com