Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Polyglot, Tempatnya Orang-orang yang Fasih Lebih dari Satu Bahasa Asing...

Kompas.com - 29/07/2019, 06:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang yang memiliki kemampuan menguasai satu bahasa asing. Umumnya, bahasa yang paling banyak dikuasai selain Indonesia adalah bahasa Inggris.

Namun, bagaimana dengan orang yang fasih lebih dari satu bahasa di luar bahasa ibu mereka?

Faktanya, orang-orang dengan kemampuan ini memang ada. Bahkan membentuk sebuah komunitas bernama Polyglot Indonesia.

Polyglot sendiri adalah sebutan bagi orang yang memiliki kemampuan bahasa asing lebih dari satu.

Fajar Triperdana, Koordinator Regional Chapter Jakarta Polyglot menceritakan, awalnya komunitas ini terbentuk pada tahun 2010 di Yogyakarta.

Baca juga: Komunitas Jomblo Katolik, Tempatnya Para Single Mencari Kebahagiaan

Komunitas ini dibentuk oleh tiga anak muda bernama Arra Nur Rizal, Monis Pandhu Hapsari, dan Krisna Laurensius.

Mereka saat itu tinggal di luar negeri dan fasih berbahasa asing. Arra tinggal di Swedia, Monis di Italia, sedangkan Krisna di Korea Selatan. 

Namun saat pulang ke Indonesia mereka tidak menemukan orang yang berbahasa sama seperti mereka.

Akhirnya, dua anak muda ini memilih membentuk suatu komunitas tempat orang-orang memiliki kemampuan berbahasa asing untuk sama-sama sharing dan mengasah kemampuan bahasanya.

Namun, komunitas itu ternyata tak berjalan lama lantaran dua orang pendiri Polyglot dapat beasiswa ke luar negeri untuk beberapa tahun.

Serunya pertemuan

Setelah tahun 2013, para pendiri Polyglot ini melanjutkan komunitasnya hingga berkembang ke sembilan kota di Indonesia.

Untuk Jakarta sendiri, Fajar mengatakan ada 100 orang yang datang tiap pertemuan ini.

"Tidak ada batasan sendiri untuk bergabung ke komunitas ini. Semua umur mulai dari mahasiswa, guru, karyawan, influencer, karyawan dan siapa pun dia bisa ikut di komunitas ini untuk kita saling sharing," ujar Fajar.

Baca juga: Komunitas Jomblo Katolik, Tempatnya Para Single Mencari Kebahagiaan

Komunitas ini tidak hanya diikuti orang Indonesia. Warga asing yang mau belajar bahasa Indonesia pun ada di komunitas ini.

Salah satu program utama komunitas Polyglot ini adalah pertemuan (meet up) yang dilaksankan tiap dua bulan sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com