Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin KPKP Telusuri Tempat Penampungan Anjing Liar di Belakang Plaza Semanggi

Kompas.com - 29/07/2019, 15:14 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Bidang Peternakan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) DKI Jakarta, Sri Hartati mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya tempat penangkaran anjing liar di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

Dia mengatakan, pihak Sudin KPKP DKI Jakarta tengah memeriksa lokasi tersebut.

"Kan itu ada di wilayah Jakarta Selatan. Kami sedang mengecek ke sana. Karena kan itu sembunyi-sembunyi (tempatnya) dan sedang kita amati," kata Hartati ketika dihubungi, Senin (29/7/2019).

Namun, Hartati belum bisa menjelaskan lebih detail terkait tindakan tegas yang akan dilakukan untuk pemilik penangkaran anjing liar itu.

"Tergantung laporanya seperti apa," ucap dia.

Baca juga: Penampungan Anjing Ilegal Semanggi, dari Berkedok Kios Rokok hingga Dijagai Preman

Sebelumnya beredar kabar terdapat penangkaran anjing ilegal di kawasan  Semanggi, tepatnya di pintu keluar belakang Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

Kabar tersebut beredar melalui video yang viral di Instagram @jakartaanimalaidnetwork.

Dalam video tersebut, terlihat beberapa ekor anjing dikurung. Video itu diambil oleh seorang warga yang kebetulan berada di lokasi.

Pihak Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menerima laporan tersebut dan sempat menyusuri lokasi.

Baca juga: JAAN: Penampungan Anjing di Belakang Plaza Semanggi untuk Dikonsumsi

Saat mereka datang untuk memeriksa keadaan anjing tersebut, terlihat beberapa preman yang juga tukang parkir setempat datang menghampiri dan berusaha mengusir mereka dari lokasi.

Co Founder JAAN Karin mengatakan, tempat tersebut merupakan lokasi pengepulan anjing untuk dikonsumsi.

"Ini tuh pengepul, jadi mereka tidak potong di situ, kami juga enggak tahu dibawa ke mana. Tapi buat dipotong, sudah pasti," ujar Karin saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Atas temuan tersebut, dirinya melaporkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian.

"Kami laporkan ke KPKP, sejuah ini belum ada sih (perkembangan dari laporan). Saya tanya sudah follow up atau belum? Kata dia sedang dicek sama staf di lapangan. Tapi saya hari ini mau tanya lagi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com