Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Plastik Penuhi Kali Bahagia, Ini Deretan Lembaga yang Bertanggung Jawab

Kompas.com - 30/07/2019, 06:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Jagat maya riuh dengan kondisi aliran Kali Bahagia atau Kali Busa di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang penuh dengan sampah plastik.

Setelah ditelusuri, sampah-sampah plastik yang memenuhi aliran Kali Bahagia itu diperkirakan 400 ton, dengan panjang aliran kali yang tertutup sekitar 1,5 - 2 kilometer, dan kedalaman 1,5 meter.

Warga setempat menyebutkan, sampah sudah jadi pemandangan sehari-hari di aliran kali dekat rumah mereka. Namun, baru tahun ini, tutupan sampah begitu parah hingga aliran kali tak terlihat lagi.

Di balik masalah ini, ada sejumlah lembaga yang mestinya berperan sejak dulu mengatasi masalah tersebut.

Baca juga: 7 Fakta Seputar Pencemaran Kali Bahagia di Babelan Bekasi

Kementerian PUPR

Aliran Kali Bahagia yang masuk ke dalam DAS (daerah aliran sungai) Jatiluhur melalui Sungai Citarum itu ada dalam pengelolaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lahan di sekitar bantaran Kali Bahagia juga merupakan tanah negara yang dipercayakan pengelolaannya kepada Direktorat Jenderal Pengairan Kementerian PUPR, lewat Perum Jasa Tirta (PJT) II.

“Sempadan sungai itu milik negara. Karena lemahnya pengawasan, termasuk oleh PJT II kaerna keterbatasan sumber daya manusia, masyarakat mengokupasi sempadan sungai. Betul (tanggung jawab PJT II)," ujar Firdaus Ali, Staf Khusus Kementerian PUPR Bidang Sumber Daya Air saat dihubungi, Senin (29/7/2019).

Saat ini, bantaran Kali Bahagia telah dipenuhi oleh 204 bangunan liar. Malah, beberapa warga di bantaran kali memperoleh sertifikat pemanfaatan lahan sementara, dengan syarat tak dapat mengajukan ganti rugi jika suatu saat lahan tersebut digunakan untuk lain hal.

Sayangnya, menurut keterangan warga, beberapa bangunan liar ini malah dijadikan ajang bisnis sebagai rumah kontrakan.

Upaya pengangkutan sampah dan normalisasi Kali Bahagia dinilai mustahil dilakukan efektif tanpa membongkar bangunan-bangunan liar itu, sebab alat berat tidak dapat mengakses badan air.

Dinas PUPR Kabupaten Bekasi

Dinas PUPR Kabupaten Bekasi memegang peran penting dalam menormalisasi aliran Kali Bahagia. Menurut Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi, normalisasi secara serius menggunakan peralatan yang memadai belum pernah dilakukan di Kali Bahagia.

“Harusnya kedalamannya 4 meter, tapi sekarang 1,5 meter. Sampah plastik itu sekitar 60 persen, sisanya lumpur. Yang awalnya sampah organik berubah jadi lumpur sehingga pendangkalan,” ujar Mawardi saat ditemui Kompas.com, Senin.

Mawardi juga mengatakan, lebar Kali Bahagia yang saat ini hanya 4 meter jauh dari kondisi ideal di kisaran 15-30 meter.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin kemarin, aliran Kali Bekasi dipenuhi gulma di tepinya. Tak ada tanggul dan turap yang memadai guna menghalau sedimentasi yang menyumbat aliran kali.

Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kemenko Kemaritiman, Syamsul Akbar (kemeja putih) meninjau Kali Busa atau Kali Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang dipenuhi sampah, Senin (29/7/2019) petang.Vitorio Mantalean Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kemenko Kemaritiman, Syamsul Akbar (kemeja putih) meninjau Kali Busa atau Kali Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang dipenuhi sampah, Senin (29/7/2019) petang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com