Aliran Kali Bahagia yang merupakan bagian DAS Jatiluhur juga melintasi wilayah Kota Bekasi. Pemerintah Kota Bekasi diminta turut terlibat guna menjaga kebersihan sisi hulu Kali Bahagia. Sebab, hingga saat ini, belum diketahui persis sumber sampah anorganik yang menutupi kali itu.
“Empat ratus ton sampah mungkin bisa lebih. Kami enggak tahu siapa yang buang,” ujar Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Syamsul Akbar ketika meninjau Kail Bahagia, Senin sore.
Baca juga: Imbas Kali Bahagia yang Dipenuhi Sampah, Pengairan Sawah Warga Menghitam
“Dari informasi yang saya dapat karena bangunan liar,” imbuhnya.
Namun, Ariffudin, Ketua RW 021 Kelurahan Bahagia yang wilayahnya berdampingan dengan Kali Bahagia menyebutkan, bangunan-bangunan liar sudah ada sejak lama, dibuktikan dengan surat pemanfaatan lahan sementara yang diterbitkan Perum Otorita Jatiluhur (sekarang PJT II) sejak 1999.
“Waktu itu mereka sedikit, garap sawah. Dari 2010 ke sini mulai banyak. Sampah mulai parahnya kami lihat 4-5 bulan belakangan, sebelumnya sampah masih bisa mengalir. Ada bangunan liar yang kali di depannya belum ada sampah,” ujar Ariffudin.
Pihak Kemenko Maritim akhirnya turun tangan dan berencana bakal mempertemukan berbagai instansi ini.
“Kami menteri koordinator, kami koordinasikan pengambilan keputusan, kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian, agar sesuatu itu bisa berjalan dengan target pemerintah. Nah, nanti ada mungkin meeting antara kebijakan, sehingga PJT II, dinas di Kota dan Kabupaten Bekasi, dan aparat terkait bisa sama-sama bersinergi untuk kita sama-sama tuntaskan,” pungkas Syamsul Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.