Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Masalah Kesehatan Bayi yang Dibuang Ibu Kandung di Pejagalan

Kompas.com - 30/07/2019, 19:51 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi yang dibuang ibu kandungnya di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, dinyatakan tak memiliki penyakit tertentu yang membuatnya kerap kesulitan buang air kecil.

Diagnosa ini disampaikan oleh dokter Jefri yang menangani bayi malang tersebut di kliniknya di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara Selasa (30/7/2019).

"Sebenarnya enggak ada penyakit. Murni lubang kelaminnya sempit, sama perawatan kurang jadi kotor," kata dia.

Jefri menjelaskan bahwa masalah yang dialami si bayi adalah kulit kemaluan yang menutupi saluran kencing.

Baca juga: Ibu yang Buang Bayi di Pejagalan Diduga Frustasi Anaknya Susah Buang Air

Hal itu menyebabkan bayi tersebut kesulitan buang air kecil dan menimbulkan cairan smegma di kelaminnya.

Cairan tersebut membuat kulit kemaluan si bayi lengket dan menutupi lubang kemaluannya. Hal itulah yang membuat bayi tersebut kesakitan tiap kali buang air kecil.

Ketika Dariswan (46) membawa bayinya tersebut ke klinik pada Sabtu (27/7/2019), Jefri memberi dua pilihan penanganan, yakni bayi tersebut di sunat di rumah sakit atau sedikit membuka saluran kencing tersebut.

Mengingat keterbatasan dana yang dimilikinya, Dariswan memilih pilihan kedua dari dokter tersebut.

Baca juga: Anak yang Dibuang Ibu Kandung di Pejagalan Sering Rewel akibat Sumbatan di Kemaluan

"Saya kerjain dan dibuka. Sekarang kondisinya sudah normal lagi kok, bisa kencing lancar," ucap Jefri.

Ia menjamin bahwa tindakan medis yang ia lakukan itu aman tanpa ada efek samping di kemudian hari.

Namun ia memberi catatan kepada Dariswan bahwa anaknya harus melakukan kontrol beberapa kali untuk mencegah terjadi infeksi pada luka bekas tindakan medis tersebut.

"Imbauan cukup kontrol beberapa kali, dibuka. Semata-mata biar lukanya kering," ucap Jefri.

Baca juga: Kata Ayah Bayi yang Dibuang di Pejagalan, Istrinya Sakit Kepala Tiap Dengar Anak Menangis

Sebelumnya diberitakan NK (35) membuang anaknya yang berusia 7 bulan di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan Jakarta Utara pada Senin (29/7/2019).

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, motif NK melakukan hal tersebut diduga karena frustasi akan kondisi kesehatan anaknya.

Karena susah buang air kecil, RK terus-terusan menangis hingga membuat NK frustasi dan membuangnya.

"Jadi (bayinya) kalau buang air kecil itu susah banget. Jadi nangis terus tiap hari. Ekonominya pas-pasan, mungkin pening gitu akhirnya dibuang," kata Mustakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com