BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya menjamin seluruh biaya perawatan dan operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam bernama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi.
Rahmat mengatakan, seluruh biaya operasi akan ditanggung oleh fasilitas Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS NIK) yang merupakan program Pemerintah Kota Bekasi.
"Sejak lahir sesar ini menggunakan Kartu Sehat, KS kan ditanggung (pemerintah)," kata Rahmat usai menjenguk Rahman dan Rahim di kediamannya, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/7/2019).
Rahmat juga memastikan pihaknya akan terus mendampingi proses pemeriksaan hingga operasi bayi kembar siam anak pasangan suami-istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutia Sari (30) itu di RS Bunda dan Anak Harapan Kita, Jakarta Barat.
Baca juga: Kisah Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi yang Menunggu Operasi
"Mudah-mudahan tim medis dari RS Harapan Kita dengan tim medis RSUD (Kota Bekasi) akan melakukan upaya-upaya pemisahan (operasi). Kami minta untuk segera karena bayi ini aktif sekali," ujar Rahmat.
Sementara itu, Romi ayah dari bayi kembar siam mengatakan, dirinya beserta istri bersyukur seluruh biaya pemeriksaan dan operasi pemisahan tubuh ditanggung oleh Pemkot Bekasi.
"Dari masih kontrol sampai lahiran pakai KS. Nanti operasi juga pakai KS makanya Alhamdulillah banget. Semoga semuanya dipermudah dan operasinya sukses nanti," ujar Romi.
Sebelumnyanya, bayi kembar siam dari pasangan Romi dan Ika lahir secara sesar pada 24 September 2018 di RS Bunda dan Anak Harapan Kita, Jakarta Barat.
Romi dan Ika baru mengetahui bayinya akan terlahir kembar siam saat usia kandungan empat bulan. Adapun biaya operasi pemisahan tubuh diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.