Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Jamin Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Rahman dan Rahim

Kompas.com - 31/07/2019, 12:01 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya menjamin seluruh biaya perawatan dan operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam bernama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi.

Rahmat mengatakan, seluruh biaya operasi akan ditanggung oleh fasilitas Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS NIK) yang merupakan program Pemerintah Kota Bekasi.

"Sejak lahir sesar ini menggunakan Kartu Sehat, KS kan ditanggung (pemerintah)," kata Rahmat usai menjenguk Rahman dan Rahim di kediamannya, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/7/2019).

Rahmat juga memastikan pihaknya akan terus mendampingi proses pemeriksaan hingga operasi bayi kembar siam anak pasangan suami-istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutia Sari (30) itu di RS Bunda dan Anak Harapan Kita, Jakarta Barat.

Baca juga: Kisah Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi yang Menunggu Operasi

"Mudah-mudahan tim medis dari RS Harapan Kita dengan tim medis RSUD (Kota Bekasi) akan melakukan upaya-upaya pemisahan (operasi). Kami minta untuk segera karena bayi ini aktif sekali," ujar Rahmat.

Sementara itu, Romi ayah dari bayi kembar siam mengatakan, dirinya beserta istri bersyukur seluruh biaya pemeriksaan dan operasi pemisahan tubuh ditanggung oleh Pemkot Bekasi.

"Dari masih kontrol sampai lahiran pakai KS. Nanti operasi juga pakai KS makanya Alhamdulillah banget. Semoga semuanya dipermudah dan operasinya sukses nanti," ujar Romi.

Sebelumnyanya, bayi kembar siam dari pasangan Romi dan Ika lahir secara sesar pada 24 September 2018 di RS Bunda dan Anak Harapan Kita, Jakarta Barat.

Romi dan Ika baru mengetahui bayinya akan terlahir kembar siam saat usia kandungan empat bulan. Adapun biaya operasi pemisahan tubuh diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com