Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Satgas, Pemerintah Pusat Turun Tangan Urus Pencari Suaka di Kalideres

Kompas.com - 31/07/2019, 18:02 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri, Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam), Chairul Anwar mengatakan pihaknya dengan beberapa lembaga menggelar rapat koordinasi untuk membahas permasalahan penanganan pengungsi yang ada di tempat penampungan sementara yaitu di Gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (31/07/2019).

Chairul menjelaskan ada lima hal yang disepakati dalam rapat tertutup yang digelar di gedung sekolah sebelah gedung eks kodim itu. Pertama, yaitu pembenahan manajemen di tempat penampungan.

Oleh karena itu, dibentuk Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri yang diketuai oleh Kepala Kesbangpol Jakarta Barat.

Baca juga: Cerita Petugas Tagana Hadapi Para Pencari Suaka

"Kedua, akan ada pos terpadu yang terdiri dari unsur kepolisian, imigrasi, Dinas Sosial, kesehatan, pendidikan, Satpol PP, Kesbangpol, Pemerintah Kota Jakbar. Lalu, sarana dan prasarana akan disediakan oleh Pak Kapolsek Kalideres," kata Chairul saat ditemui di tempat penampungan pada Rabu.

Selanjutnya, untuk kesehatan, akan ada pelayanan setiap dua hari sekali. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan mendelegasikan hal ini kepada Suku Dinas Kesehatan Pemkot Jakbar.

"Pelayanan kesehatan itu terdiri dari unsur Pemprov DKI Jakarta, ada unsur swasta juga," katanya.

Baca juga: Mulai Besok, Dinsos DKI Hentikan Bantuan Logistik untuk Pencari Suaka

Keempat, tim bidang pendidikan akan memberdayakan bantuan sosial dari James Riady yaitu rumah belajar. Nantinya ini akan dibawah koordinasi Kepala Suku Dinas Pendidikan Pemkot Jakarta Barat.

Sedangkan poin kelima, kata Chairul, bantuan yang datang dari pihak swasta di bawah koordinasi Dinas Sosial. 

"Bantuan ini bersifat jangka pendek. Karena, memang kita melihat manajemen, sarana dan prasarana harus ditingkatkan. Kemudian, ada akan juga telah disiapkan tata tertib pengungsi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com