Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Jakarta Buruk, Ketua DPRD DKI Imbau Anies Buat Hujan Buatan

Kompas.com - 31/07/2019, 19:45 WIB
Nursita Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengimbau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat hujan buatan untuk mengatasi polusi udara pada musim kemarau ini.

"Saya mengimbau kepada Pak Gubernur untuk dibuat hujan buatan. Hujan buatan bagaimana caranya kan bisa dari ahlinya," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Prasetio merasa, kualitas udara Jakarta makin memburuk karena kondisi cuaca yang selalu panas. Karena itu, dia menyebut hujan buatan harus segera dilakukan.

"Harus segera lho, ini makin parah lho," kata Prasetio.

Baca juga: Soal Sumber Polusi Udara di Jakarta, KLHK Angkat Bicara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya pernah mempertimbangkan opsi menciptakan hujan buatan untuk mengurangi polusi udara pada awal Juli lalu.

Opsi ini dibahas untuk digunakan selama tiga bulan ke depan saat musim kering di Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyebut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menawarkan modifikasi cuaca dengan hujan buatan.

BPPT kemudian menerbitkan siaran pers yang menyebut akan membuat hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) pada pertengahan Juli. Tujuannya untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.

Baca juga: Ancaman Polusi Udara Nyata, Picu Risiko Jantung Hingga Kematian Dini

"Gubernur DKI Jakarta sudah beri lampu hijau dan meminta agar TMC dilaksanakan paling cepat setelah tanggal 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca-libur," ujar Kepala BPPT Hammam Riza, Kamis (4/7/2019).

Ada tiga skenario TMC yang bisa dilakukan, yakni penyemaian awan, penghilangan lapisan inversi, dan penyemprotan air baik dengan pesawat atau dari darat.

Gubernur Anies kemudian merespons dengan menyebut BPPT terlalu terburu-buru memberikan informasi kepada publik terkait rencana hujan buatan ini.

Sebab, saat itu, hujan buatan dengan TMC masih dikaji.

"Soal hujan, nanti sesudah matang baru diumumkan. Menurut saya BPPT offside tuh, jadi sebelum matang, sebelum semuanya siap baru kita (umumkan). Kalau kita hanya menjadi perdebatan saja," ucap Anies, Jumat (5/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com