Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letih hingga Kurang Hiburan Jadi Bagian Suka Duka Calon Paskibraka Nasional

Kompas.com - 01/08/2019, 07:00 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Paskibraka Nasional 2019 asal DKI Jakarta, Rachel Emmanuel Miranda Putong, berbagi cerita tentang suka duka yang ia alami saat berlatih sebagai pasukan pengibar bendera.

Gadis kelahiran Jakarta 6 Oktober 2002 itu mengaku, mulanya dia sempat merasa tidak betah saat dikarantina di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemenpora), Cibubur, Jakarta Timur.

Menurut siswa kelas 2 di SMA PSKD I Jakarta Pusat itu, banyak aturan yang harus ia patuhi selama di karantina. Hal tersebut tak lepas dari tujuan utama, yakni menempa para calon Paskibra Nasional agar memiliki karakter kuat.

Baca juga: Cerita Rachel, Calon Paskibraka Asal DKI Ingin Wujudkan Impian Keluarga

Mulai dari bangun pagi, makan dengan cepat, dan baris-berbaris sesuai komando tegas sudah dirasakan oleh mereka. Bahkan, mereka juga harus bersikap disiplin, sopan, dan tepat waktu.

Para pelatih tak segan-segan menegur bahkan memberikan hukuman kala para calon paskibraka tak mengikuti aturan.

"Jadi kalau melakukan kesalahan yang pasti kami dihukum push up. Itu dilakukan agar kami tidak mengulang kesalahan kami," kata Rachel saat ditemui di sela-sela latihannya, Rabu (31/7/2019).

Anak ke-4 dari tujuh bersaudara ini mengatakan, aturan tegas dan disiplin tinggi sempat membuatnya tidak betah tinggal di karantina, apalagi saat itu dia belum terlalu kenal banyak teman-temannya. Sehingga rutinitas latihan yang ia lakukan setiap hari terasa berat baginya.

"Kayak udah capek latihan, terus enggak ada hiburan dan ngeluarin keluh kesah gitu lho. Jadi tambah bete," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu putri dari pasangan Arbein Putong dan Reynie Tompunu mulai bisa beradaptasi dengan proses penggemblengan ala militer ini.

Baca juga: Ini Kriteria Anggota Paskibraka Nasional yang Akan Dipilih sebagai Pembawa Baki

Bahkan, Rachel telah memiliki banyak teman yang dapat menjadi tempatnya mengeluarkan keluh kesahnya.

"Momen ini membuat aku kenal banyak teman baru dari berbagai daerah. Aku enggak merasa capek sama sekali karena dilakukan secara bersama-sama. Semua pun merasakan capek," ucapnya.

Rachel mengatakan, di karantina ini ia diajarkan kekompakan dan mandiri selama di karantina ini.

"Kita sama-sama bersihin barak, menjaga teman-teman satu kamar untuk kompak. Saling mengingatkan, pokoknya seru sih, " ucap gadis dengan tinggi badan 170 centimeter itu.

Rachel berharap, usai dilatih menjadi Paskibraka Nasional ini ia dapat menjadi lebih disiplin.

"Semoga pulang dari sini aku bisa bangun pagi terus dan belajar rapih di rumah," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com