Dia menyebut, DPRD DKI hanya mengingatkan Pemprov DKI Jakarta soal permasalahan sampah Jakarta.
"Saya tidak menyerang gubernur. Saya mengingatkan kepada Pemda DKI, kami mengingatkan, ini kita sudah mendekati darurat sampah dengan mundurnya penyelesaian ITF (intermediate treatment facility)," ujar Bestari saat dihubungi, Rabu (31/7/2019).
Baca juga: Saling Sindir dengan Anies Soal Sampah Jakarta, Siapa Bestari Barus ?
Bestari menjelaskan, DPRD DKI melakukan studi banding ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mendukung Anies dan Pemprov DKI mengatasi permasalahan sampah di Jakarta.
Sebab, Jakarta kemungkinan akan darurat tempat pengelolaan sampah pada 2021 atau 2022.
TPST Bantargebang di Bekasi, kata Bestari, tidak akan mampu lagi menampung sampah Jakarta dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara, Bestari menyebut kemungkinan baru ada satu ITF yang rampung dibangun pada 2022, yakni ITF Sunter.
Baca juga: Anies Sebut Bestari Salah Sasaran, Mau Serang Dirinya soal Sampah Malah Kena Gubernur Sebelumnya
Bestari mengakui, masa jabatannya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta memang akan berakhir pada 26 Agustus 2019. Namun, Bestari menyebut bukan berarti dirinya pensiun sebagai seorang politisi.
"Politisi itu tidak akan pernah pensiun. Saya akan terus membantu Pak Anies dalam menyukseskan tugas-tugasnya nanti ke depan," kata politisi Partai Nasdem itu.
Gubernur Anies sebelumnya menyindir Bestari Barus yang kemungkinan sedang bersiap-siap akan pensiun.
Mulanya, wartawan menanyakan pendapat Anies jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu mengatasi persoalan sampah di Jakarta seperti yang disampaikan Bestari.
Anies kemudian menjawab bahwa dirinya mengapresiasi hal tersebut dan menyinggung Bestari.
"Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta, oleh Pemprov Jakarta. Jadi, Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun," ujar Anies.
Terlepas dari polemik saling sindir ini, Pemprov DKI Jakarta tidak lepas tangan soal bom waktu dari TPST Bantargebang yang semakin tak mampu lagi menopang sampah warga Ibu Kota. Sejumlah langkah pun ditempuh agar krisis sampah tak terjadi.
Kepala Unit Tempat Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, ada tiga kegiatan strategis daerah (KSD) untuk mengatasi masalah sampah Jakarta.
Pertama, mengurangi sampah di sumber. Kedua, optimalisasi TPST Bantargebang. Ketiga, membangun ITF.