Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Rumah Bekasi Atasi Sampah Kali

Kompas.com - 02/08/2019, 08:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Tak sampai selang setahun, dua aliran kali di Kabupaten Bekasi jadi sorotan lantaran benar-benar ditutupi sampah-sampah anorganik.

Desember 2018, Kali Pisang Batu di Kecamatan Tarumajaya sempat jadi bulan-bulanan media asing. Saat itu, ratusan ton sampah anorganik, termasuk sofa, ranjang, dan terutama plastik bercampur dengan endapan eceng gondok di kali itu. Saking tebalnya, orang bisa berjalan di  sampah-sampah di permukaan kali itu.

Januari 2019, ratusan ton sampah plastik di Kali Pisang Batu akhirnya diangkut. Aliran kali kembali dapat terlihat.

Baca juga: Sempat Bersih, Kali Pisang Batu Kembali Dipenuhi Sampah

 

Ketika warganet tengah tersita perhatiannya ke Kali Pisang Batu, warga Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan mulai dibuat gerah oleh tutupan sampah serupa di Kali Busa atau Kali Bahagia yang berada dekat pemukiman mereka. Mereka melaporkan tentang banyaknya pedagang kaki lima serta bangunan liar yang ditengarai jadi biang kerok padatnya sampah anorganik di lokasi itu kepada sejumlah instansi Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Namun laporan mereka tak direspons aparat pemerintah.

Enam bulan kemudian, sejumlah wartawan dari berbagai media akhirnya datang ke Kali Bahagia dan menerbitkan berita soal keadaan mengenaskan kali tersebut.

Kompas.com yang mendatangi Kali Bahagia pada Senin (29/7/2019) mendapati aliran Kali Bahagia tak terlihat, lantaran tertutupi sampah yang diperkirakan membentang sejauh hampir 2 kilometer, dengan ketebalan nyaris 1 meter, dan bobot menembus 400 ton.

Sampah-sampah itu terus terbawa ke arah hilir. Di beberapa titik, tutupan sampah itu sudah menyatu dengan bantaran di sekitarnya, bahkan ada yang telah ditumbuhi semak-semak rimbun.

Tak sampai sepekan, sejumlah pihak langsung turun tangan membereskan sampah Kali Bahagia. Kamis kemarin, seperti yang dilakukan pada Kali Pisang Batu awal tahun lalu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi melancarkan aksi “keroyok sampah”, yang rencananya akan diperpanjang hingga Sabtu besok.

Dalam sehari, petugas mengankat sekitar 50 ton sampah dari Kali Bahagia, walau melalui medan yang sulit karena akses alat berat terhalang 204 bangunan liar di bantaran kali.

Yang jadi masalah, dalam dua kasus besar itu, pengawasan Pemerintah Kabupaten Bekasi masih begitu lemah. Enam bulan setelah dibersihkan, misalnya, Kali Pisang Batu kembali tertutup sampah dan berbusa di sebagian titiknya pada Kamis kemarin.

Sumber daya yang dianggap kurang kerapkali jadi kambing hitam.

"Kami tidak bisa melototin setiap orang yang buang sampah ke sana. Kembali lagi ke RT dan RW segala macam, tolong ditertibkan masyarakatnya yang buang sampah ke kali, kasih sanksi tegas," kata Dodi Agus Supriyanto, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, saat dihubungi, kemarin.

Kali Pisang Batu kembali dipenuhi sampahVitorio Mantalean Kali Pisang Batu kembali dipenuhi sampah

Dodi menyebut, pihaknya hanya sanggup mengerahkan tujuh personel di sekitar tanggul Kali Pisang Batu. Mereka bertugas mengangkut sampah di Kali Pisang Batu saban hari ke truk sampah.

Namun, lantaran pada dua hari belakang mereka dikerahkan untuk keroyok sampah di Kali Bahagia, sampah pun mengumpul lagi di Kali Pisang Batu dengan volume yang signifikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com