Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abah Grandong Si Pemakan Kucing Akhirnya Menyerahkan Diri

Kompas.com - 02/08/2019, 10:26 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sanca (69) alias Abah Grandong menyerahkan diri kepada aparat polisi di Polres Jakarta Pusat dan mengaku sebagai pria yang memakan kucing secara hidup-hidup dalam video yang viral di media sosial.

Identitas pria dalam video itu selama beberapa hari tidak diketahui.

Kamis (1/8/2019) kemarin, Abah Grandong datang ke polisi dan mengaku sebagai pelaku. Kini dia diperiksa polisi dan statusnya sebagai tersangka.

Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian, mengatakan, Abah Grandong mengaku bahwa aksinya dilakukan tanpa sadar. Dia mengiranya, dirinya memakan kelinci.

Baca juga: Makan Kucing Hidup, Abah Grandong Ditetapkan Tersangka

Peristiwa itu bermula karena dia kesal dengan sejumlah pedagang yang berjualan di lahan sengeketa yang dijaganya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Para pedagang itu dilarang berdagang di situ. Namun mereka membandel.

 

Berikut fakta seputar penyerahan diri Abah Grandong: 

1. Keluarga bilang Abah Grandong sedang belajar ilmu hitam

Saat mendampingi Abah Grandong menyerahkan diri, Deden, perwakilan keluarganya, mengungkapkan bahwa Abah Grandong sedang belajar ilmu hitam. Semenjak mendalami ilmu hitam itu, perilaku Abah Grandong jadi aneh.

“Dia juga sering kerasukan karena menuntut ilmu hitam itu,” ujar Deden di Polres Jakpus, Kamis.

2. Keluarga Minta Maaf

Aksi ekstrem pria 69 tahun itu sempat membuat geger netizen yang menonton videonya. Banyak orang, khususnya komunitas pencinta hewan, menuntut Abah Grandong ditangkap. 

Pihak keluarganya meminta maaf kepada masyarakat atas apa yang telah terjadi.

"Saya dari keluarga Abah memohon maaf kepada masyarakat Indonesia," ujar Deden.

3. Abah Grandong mengira dia makan kelinci

Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat Tahan Marpaung mengatakan, Abah Grandong mengaku tak sadar ketika dia memakan kucing hidup-hidup.

"Karena tidak sadar katanya, tiba-tiba makan saja. Emosi dia, karena ada orang yang dibilangin (tetapi) tidak mau dengar," ucapnya

Abah Grandong, lanjut Tahan, mengira dirinya sedang memakan kelinci.

"Aksinya spontan saja. Ternyata ada kucing lewat, dia kira kelinci, langsung dimakan. Dia gak sadar," kata Tahan.

4. Akan jalani pemeriksaan kejiwaan

AKBP Arie Ardian mengatakan, status Abah Grandong telah menjadi tersangka. Namun dia harus menjalani pemeriksaan kondisi kejiwaan. 

"Abah Grandong bakal dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk tes kejiwaan setelah pemeriksaan besok," kata Arie kemarin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com