Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TukarBaju, Solusi Kurangi Sampah dan Atasi Gaya Hidup Konsumtif

Kompas.com - 03/08/2019, 09:19 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Acara itu rencananya akan kembali digelar pada 15-18 Agustus mendatang di Grand Indonesia, Jakarta, dan 24 Agustus di Bandung.

Komunitas Zero Waste Indonesia akan terus menggalakkan acara #TukarBaju yang dirintis sejak 4 Mei lalu.

Baca juga: Limbah Tekstil Diduga Cemari Saluran Air di Kebon Jeruk

Amanda mengatakan, Komunitas Zero Waste Indonesia mulanya hanya fokus pada penggunaan plastik sekali pakai. Komunitas itu kemudian menyadari bahwa banyak jenis sampah lain yang juga harus dikurangi, termasuk sampah fesyen.

"Akhirnya kami buatlah kampanye tentang sampah fesyen dan limbah tekstil," kata Amanda, Sabtu pekan lalu.

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil riset global, 10 persen emisi karbondioksida berasal dari industri fesyen.

Setiap tahun, sekitar 50.000 ton pewarna kimia untuk kain dibuang langsung ke sungai tanpa pengolahan.

Karena itu, Komunitas Zero Waste Indonesia akan terus melakukan kampanye #TukarBaju sepanjang 2019 sebagai upaya untuk menyadarkan warga agar bijak menggunakan pakaian.

Selain itu, kampanye ini diharapkan menumbuhkan industri re-cycling kain demi mengurangi sampah fesyen dan limbah tekstil.

"Judul kampanye kami di awal adalah #TukarBaju sebagai solusi akan sampah fesyen dan limbah tekstil Indonesia," ujar Amanda.

Tantangan dan solusi #TukarBaju

Sebagai sebuah komunitas, tantangan terbesar Zero Waste Indonesia untuk mengadakan event #TukarBaju adalah sumber daya dan biaya. Dua tantangan itu tentunya berkaitan.

"Karena ini berbasiskan sukarela, tidak digaji, siapa sih orang mau capek buat event tapi enggak dibayar," kata Amanda.

Karena itu, Komunitas Zero Waste Indonesia berencana membuka toko #TukarBaju sebagai bisnis yang akan menghidupi komunitas mereka.

"Saya targetnya Desember 2019 sudah ada tokonya. Semoga tantangan-tantangan itu bisa diatasi," ucap Amanda.

Toko #TukarBaju akan memiliki sistem seperti acara yang sudah digelar. Penghasilan toko ini didapat dengan sistem keanggotaan.

"Sistemnya membership. Jadi, per bulan unlimited nih boleh nukar," kata Amanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com