"Itu kan memang enggak serta merta langsung tapi saya rasa dalam hitungan mingguan sudah bisa dilaksanakan. Dua minggu setelah itu karena kan tatib sudah jadi tinggal pengesahan di rapimgab baru dilaksanakan sudah mudah gitu loh," kata dia.
Ia berharap, pemilihan ini berjalan secara lancar dan cepat di tangan DPRD yang baru.
"Kami berharap segera dapat dipilihlah wakil mendampingi Pak Anies. Kalau berdua kan kerjanya lebih maksimal, Pak Anies kan capek kalau sendiri. Kami mendorong harus mendukung supya terlaksana dengan cepat. Hanya waktu yang sekarang sudah mepet," kata dia.
PKS anggap DPRD tak serius
Berbanding terbalik dengan reaksi Gerindra yang menerima keputusan tersebut, PKS justru merasa keberatan.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi mengatakan, DPRD DKI tampak tidak sungguh-sungguh dalam melakukan tahapan proses pemilihan wagub DKI.
Seharusnya pemilihan tersebut bisa terlaksana di tangan anggota DPRD DKI periode 2014 - 2019.
Menurut dia, kekosongan jabatan wagub yang sudah berlangsung setahun setelah ditinggalkan Sandiaga Uno membuat kualitas pelayanan kepada masyarakat jadi berkurang.
"Kalau enggak terkendala apa-apa kenapa harus diundur? Kaitannya adalah dengan masalah pelayanan kepada publik. Jadi ini mengganggu pelayanan kepada publik, saya lihatnya begitu. Seolah-olah DPRD itu tidak sungguh-sungguh untuk mengatasi masalah ini," ucap Suhaimi, Sabtu (3/8/2019).
Jika semua anggota DPRD DKI serius melaksanakan proses pemilihan wagub, maka dalam waktu singkat harusnya wagub bisa terpilih.
"Mepet dan tidak itu tergantung kita dong. Cuma kitanya di DPRD, sehari selesai juga bisa. Mau satu tahun selesai bisa juga tergantung pada DPRD. Enggak diselesaikan juga bisa," kata dia.
Apalagi proses penyusunan draf tatib pemilihan wagub sudah selesai sejak beberapa waktu lalu.
Itu artinya proses di pansus sudah selesai dan draf tatib tersebut tinggal dibawa ke Rapimgab untuk dibahas dan disahkan.
"Nah, kalau Rapimgab enggak digelar-gelar, ya enggak akan pernah terjadi. Jadi kalau prosesnya itu tidak berjalan masyarakat bertanya-tanya ," ujarnya.
Ketua pansus khawatir