Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kumandang Azan Redam Kericuhan Demo di Depan Kantor Gojek

Kompas.com - 05/08/2019, 16:03 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi panas terjadi di depan kantor Gojek di Jalan Iskandarsyah, Melawai, Jakarta Selatan. Personel polisi dan massa terlibat saling dorong, bahkan ada yang melempari botol plastik ke petugas keamanan.

Kata-kata kasar pun terucap dari mulut massa yang memaksa masuk ke loby kantor Gojek. Alhasil, beberapa massa yang dianggap sebagai provokator diamankan petugas.

Mengetahui anggota mereka diamankan polisi, massa justru makin panas. Sikut-sikutan tak terbendung lagi.

Baca juga: Sejumlah Pengemudi GoCar Bakar Ban di Depan Kantor Gojek

Sebenarnya apa yang terjadi? Siapa massa ini? Apa yang mereka lakukan di sana?

Mereka adalah kelompok pengemudi taksi online dari Gojek yang sedang berunjuk rasa karena merasa haknya direnggut oleh aplikator.

Mereka mau masuk bertemu sang pucuk pimpinan, Nadiem Makarim selaku CEO Gojek.

Di tengah-tengah tegangnya situasi pada tengah hari bolong itu, salah satu orator yang berdiri di belakang massa yang saling dorongan lantas teriak, "Tolong tenang, semua berhenti. Sekarang waktunya shalat zuhur."

Spontan mereka yang tengah memaki-maki, mendorong hingga melempari polisi dengan botol pun berhenti seketika. Polisi yang menjadi lawan baku hantam mereka juga tidak memberi perlawanan lagi.

Akhirnya, seorang orator pun naik ke atas mobil komando yang dipenuhi sound system.

Baca juga: Polisi Benarkan Sejumlah Orang Diamankan Saat Demo di Kantor Gojek

Pria yang belum diketahui identitasnya itu langsung mengumandangkan azan zuhur. Suara pria dengan pengeras suara itu terdengar jelas melantunkan nada merdu azan.

Satu per satu massa keluar dari kerumunan, tetapi ada yang masih bertahan di lokasi aksi. Terdengar suara teriakan massa dari belakang, "Ayo ayo shalat dulu."

Situasi pun tertib. Semua terlihat tenang mendengar suara azan. Selesai azan dikumandangkan, aksi berlanjut dengan shalawatan untuk mempertahankan ketenangan di tengah massa.

Lambat laun massa kembali kondusif, tidak ada aksi saling dorong hingga lempar-lemparan dengan petugas. Orator pun kembali melanjutkan orasinya dengan tertib.

Demo itu nampak berjalan lancar hingga saat ini.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Taksi Online Demo di Depan Kantor Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com