Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami yang Bunuh Istri dan Bakar Anak di Kramat Jati Dikenal Tertutup dan Suka Bicara Sendiri

Kompas.com - 06/08/2019, 13:19 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumharyono, pembunuh istrinya, Khoriah di Rumah kontrakan, Jalan Dukuh V, Kramat Jati, Jakarta Timur diduga alami stres sehingga tega membunuh keji istrinya, Selasa (6/8/2019).

Hal itu dikatakan Abdul Hadi, kerabat satu profesi Jumharyono sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramat Jati.

Abdul menduga Jumharyono stres karena kesehariannya kerap berbicara sendiri ketika sedang tidak berkomunikasi dengan seseorang.

"Orangnya itu emang kayaknya rada kelainan gitu. Kalau diajak ngobrol sih nyambung kayak biasa. Tapi kalau lagi sendiri dia tuh suka ngobrol sendiri dan itu sering," kata Abdul di lokasi, Selasa.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri dan Bakar Anaknya di Kramat Jati

Abdul yang sudah lebih dari 20 tahun mengenal Jumharyono ini memang sudah terbiasa mendengar Jumharyono ribut dengan istrinya.

Namun, dirinya tidak pernah tahu permasalahan antara Jumharyono dan istrinya.

Sementara itu, Jondayat (47) tetangga di depan rumah kontrakan korban mengatakan, sosok Jumharyono memang dikenal tertutup dan jarang bergaul dengan warga.

Sementara Khoriah akrab dengan para tetangga.

Baca juga: Kesaksian Warga Temukan Jenazah yang Dibunuh Suaminya di Kramat Jati

"Orangnya itu diem saja, jarang berbaur sama warga lah paling satu dua kali doang. Tertutup lah gitu. Kalau istrinya kan jualan makanan ringan ini jadi akrab sama warga," ujar Jondayat.

Dia tidak menyangka keributan antara Jumharyono dan istrinya berujung pembunuhan keji terhadap Khoriah.

Sebelumnya, Khoriah tewas dibunuh Jumharyono usai berdebat diduga karena masalah ekonomi pada Selasa dini hari.

Pembunuhan tersebut diketahui warga berawal dari teriakan tetangga soal adanya kebakaran di kontrakan korban pukul 01.30 WIB.

Warga langsung mengecek rumah kontrakan korban. Setelah pintu didobrak, pelaku keluar dari jendela lalu pingsan.

Selain menemukan jenazah korban saat padamkan api, warga juga melihat anak korban berinisial R (5) masih berada di dalam kontrakan menahan sakit dengan luka bakar di sekujur tubuhnya.

Kini Jumharyono masih diperiksa oleh kepolisian di Mapolsek Kramat Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com