JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan, kerugian sektor usaha dan layanan publik akibat listrik padam pada Minggu lalu bisa mencapai triliunan rupiah.
"Kita agak sulit menghitung angka kerugian, tetapi jika dilihat dari banyaknya sektor usaha dan pelayanan publik yang terimbas, bisa mencapai triliunan," ujar Sarman saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2019).
Sarman menjelaskan, pemadaman listrik selama hampir 8 jam itu telah melumpuhkan berbagai aktivitas bisnis dan pelayanan publik. Sebab, aktivitas dunia usaha dan pelayanan publik sangat bergantung pada pelayanan PLN.
"Kerugian pengusaha sangatlah besar dan berdampak pada banyaknya pesanan barang dan jasa yang tidak terlayani. Industri kecil menengah (IKM) sangat terpukul dengan pemadaman listrik yang cukup lama ini," kata dia.
Baca juga: Anies Sebut Jangan Ada Spekulasi soal Turunnya Polusi Udara Jakarta akibat Listrik Padam
Sejumlah industri yang mengalami kerugian, lanjut Sarman, di antaranya industri kuliner, konfeksi, restoran, kafe, katering, transportasi online, SPBU, bengkel, hingga mebel.
Sementara itu, pelayanan publik yang hampir lumpuh antara lain moda raya terpadu (MRT), commuter line, ATM, pelayanan pintu tol, jaringan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lalu lintas.
"Kejadian ini juga akan berdampak pada ketidakpercayaan investor untuk menanamkan modal di Indonesia jika kondisi pelayanan energi listrik seperti ini," ucap Sarman.
Sarman pun mempertanyakan kinerja PLN akibat pemadaman listrik tersebut. Dia berharap pemerintah mengevaluasi kinerja direksi PLN.
"Kinerja PLN patut dipertanyakan mengapa tidak mampu mengantisipasi berbagai kendala teknis seperti ini. Dengan pengalaman selama ini, seharusnya kondisi ini tidak perlu terjadi," tutur Sarman.
Sebelumnya diberitakan, pemadaman listrik di sekitar wilayah Jawa terjadi karena adanya gangguan pada transmisi SUTET 500kv PLN di Jawa Barat, kemudian gas turbin 1 hingga 6 Suryalaya mengalami trip, dan gas turbin 7 mengalami off.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.