Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Kualitas Udara Jakarta dalam 2 Minggu Terakhir

Kompas.com - 06/08/2019, 15:59 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta menjadi perhatian banyak pihak dalam beberapa hari terakhir. Senin (29/7/2019) lalu, data dari AirVisual menetapkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Hal ini menuai tanggapan dari berbagai pihak. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) No 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara untuk menyikapi permasalahan tersebut. 

Berikut ini beberapa fakta mengenai kualitas udara Jakarta selama beberapa hari terakhir:

1. Indeks Kualitas Udara Jakarta Sempat Menjadi Sangat Tidak Sehat

Pada Kamis (25/7/2019) pagi, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 201 atau masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat. Angka tersebut merupakan nilai indeks tertinggi Jakarta dalam beberapa hari terakhir. 

Baca juga: Jakarta Darurat Polusi Udara, Awas Risiko Serangan Jantung Mengintai

Sekitar pukul 09.00, AQI Jakarta menurun ke angka 158 atau tergolong ke dalam kategori tidak sehat. Dengan angka ini, Jakarta menduduki posisi keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk setelah Dubai-UEA, Krasnoyarsk-Rusia, dan Astana-Kazakhstan.

2. Menduduki Peringkat Teratas Selama Empat Hari Berturut-Turut

Sejak diumumkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pada Senin (29/7/2019), posisi Jakarta terus bertahan hingga Kamis (1/8/2019).

Awalnya, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 183. Pada Kamis, angka tersebut sudah menurun menjadi 162 namun tetap dalam kategori tidak sehat.

Baca juga: Aksi 1.000 Masker, Langkah Kecil demi Tingkatkan Kesadaran Polusi Udara Jakarta

Pada Jumat (2/8/2019) posisi Jakarta menurun ke peringkat kedua setelah Dubai, UEA dengan angka 167.

Hingga dua hari berikutnya pada Minggu (4/8/2019) pagi, peringkat Jakarta tetap berada di urutan kedua dengan angka 152.

3. Perubahan Drastis Nilai Indeks setelah Pemadaman Listrik

Kawasan Jakarta dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik total selama kurang lebih 7 jam pada Minggu (4/8/2019). Akibatnya, aktivitas manusia yang menggunakan listrik dan menghasilkan polusi menjadi terhambat. 

Setelah pemadaman tersebut, nilai indeks kualitas udara Jakarta pada Senin (5/8/2019) menurun drastis ke angka 75 atau masuk ke dalam kategori sedang.

Baca juga: Anies Sebut Jangan Ada Spekulasi soal Turunnya Polusi Udara Jakarta akibat Listrik Padam

 

Dengan angka ini, posisi Jakarta pun turun ke urutan 21 di situs AirVisual. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut agar masyarakat tidak berspekulasi mengenai hubungan antara pemadaman listrik dengan membaiknya kualitas udara.

Per Selasa (6/8/2019) pukul 12.00 WIB, Jakarta kembali menduduki posisi kedua dengan indeks 152. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com