Salah satunya di Pasar Ikan Hias Kartini di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Samirin, pedagangan yang sudah 20 tahun menjual ikan koi harus merelakan 16 ekor ikan koinya mati. Padahal, satu ikan koi ukuran sedang dihargai Rp 50.000.
Listrik yang mati mengakibatkan alat oksigen tidak dapat digunakan. Dampaknya, suplai oksigen untuk ikan terhenti.
Pedagang ikan hias lain, Dery, harus merelakan puluhan ikan hiasnya mati dalam waktu sehari saja.
Dia kehilangan 50 lebih ikan jenis manfish. Belum ikan hias lain yang mati sebanyak 2-4 ekor.
3. Puluhan ikan koi milik JJ Rizal mati
Sejarawan JJ Rizal juga terkena dampak pemadaman listrik. Setelah listrik mati selama dua hari, sebanyak 43 ekor ikan koi peliharaan di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, mati.
Padahal, sudah enam tahun Rizal memelihara ikan koi itu sebagai bagian dari ekosistem rumahnya agar tampak asri.
Ketika listrik padam, ikan koinya masih dalam keadan hidup dengan bantuan aerator yang dapat menyimpan daya listrik dan menghasilkan gelembung.
Namun, aerator itu hanya bisa bertahan selama paling panjang enam jam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.