Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses dan Kegagalan Kota-kota di Dunia Menerapkan Sistem Ganjil Genap

Kompas.com - 07/08/2019, 08:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperluas penerapan ganjil-genap untuk kendaraan roda empat. Bahkan, saat ini juga dikaji pengaturan ganjil-genap untuk sepeda motor.

Penjatahan ganjil-genap dilakukan dengan membatasi kendaraan untuk bisa mengakses jalan tertentu, sesuai dengan plat nomor dan tanggal pada hari tersebut.

Tujuannya, untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara. Hal ini telah dilakukan saat penyelenggaran Asian Games 2018 di Jakarta.

Baca juga: Ini Kriteria Ruas Jalan yang Akan Kena Perluasan Ganjil Genap

Diketahui, belakangan kualitas udara Jakarta termasuk yang terburuk dibandingkan kota-kota lainnya di luar negeri. Salah satunya diperparah karena saat ini musim kemarau.

Di negara lain, masalah yang sama juga dijumpai. Kualitas udara yang buruk membuat pemerintah kota menerapkan sistem ganjil-genap sejak beberapa tahun lalu.

Berikut kota-kota yang juga menerapkan pengaturan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor:

1. Beijing, China

Beijing mulai menerapkan pengaturan ganjil-genap sebelum Olimpiade 2008. Saat itu, tingkat polusi turun hingga 20 persen. Aturan itu terus diberlakukan hingga saat ini secara berkala, hanya pada hari-hari dengan tinggat polusi udara yang tinggi.

Baca juga: Pengamat: Kalau Ganjil Genap, Siapa yang Mau Melototi Motor Satu-satu?

Dilansir dari situs downtoearth.org, disebutkan bahwa Beijing telah membatasi penjualan mobilnya sejak 2011 menjadi 20.000 plat mobil setiap bulan.

Pembatasan mobil ini ditindaklanjuti dengan upaya memperbanyak transportasi umum.

2. Paris, Prancis

Kota ini salah satu yang menjadi contoh ideal bahwa penerapan ganjil-genap efektif mengurangi polusi. Paris memberlakukan aturan plat nomor ganjil-genap tidak permanen, hanya selama periode polusi udara tinggi.

Mobil dengan plat nomor genap dilarang memasuki kota antara pukul 05.30 pagi hingga tengah malam. Pada hari-hari tersebut, transportasi umum digratiskan.

3. Meksiko

Meksiko memperkenalkan pengaturan ganjil-genap sekitar tahun 1989 untuk memerangi polusi udara. Program ini dinamakan 'Hoy No Circula' alias Hari Dilarang Berkeliling. 

Cara pengaturannya, yakni melarang plat nomor tertentu untuk melewati jalanan pada satu hari dalam satu minggu.

Misalnya, plat nomor yang angka terakhirnya 5 dan 6 tak diizinkan melintas pada hari Senin. Hari berikutnya, untuk plat nomor yang diakhiri dengan angka lain.

Baca juga: Dishub: Informasi Ruas Jalan Perluasan Ganjil Genap di Jakarta, Tidak Benar

Plat nomor tertentu juga ditandai dengan stiker berbagai warna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com