Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Pilkada Tangsel dan Harapan Berakhirnya Politik Dinasti

Kompas.com - 07/08/2019, 14:24 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Tangerang Selatan akan memilih pemimpin baru pada Pilkada Tangsel 2020. Sejumlah nama yang diprediksi meramaikan kontestasi itu sudah mulai bermunculan.

Beberapa di antaranya Wakil Wali Kota Tangsel saat ini Benyamin Davnie, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, dan Siti Nur Azizah yang merupakan putri wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.

Nama-nama itu mengincar posisi orang nomor satu di Tangerang Selatan meskipun tidak tertutup kemungkinan akan ada nama-nama lain yang muncul dalam bursa pencalonan wali kota ini.

Bagaimana peluang yang dimiliki mereka?

1. Modal petahana Benyamin Davnie

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin DavnieJosephus Primus Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie

 

Calon petahana selalu memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan calon lain. Pengamat poltik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai sebagai wakil wali kota, Benyamin Davnie memiliki keuntungan itu.

Sosok Benyamin pasti lebih akrab di telinga masyarakat Tangerang Selatan.

Terlebih semasa menjabat sebagai wakil wali kota selama dua periode, Benyamin dinilai bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat Tangerang Selatan.

"Dua hal ini cukup jadi modal yang cukup baik untuk running awal," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tangsel: Kalau Enggak Dibantu DKI, Jalan Aja Pakai APBD Sendiri...

Namun, Adi mengharapakan Benyamin punya program baru jika ingin mencalonkan diri. Program tersebut harus sesuai dengan kebutuhan Kota Tangerang Selatan saat ini dan tidak mencontek program wali kota sebelumnya.

"Kalau hanya melanjutkan apa yang dilakukan Bu Airin (Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany) tentu kurang orisinil. Dan ini yang sebenarnya yang kita tunggu kalau Pak Benyamin serius maju di Pilkada Tangerang Selatan," ucap dia.

"Yang paling penting mengubah mental jiwa warga. Tangsel ini kan salah satu jendela untuk melihat Banten. Kan orang ya kalau melihat Banten ya lihatnya Tangsel," kata dia.

2. Nama besar Ma'ruf Amin untungkan putrinya

Meski bukan petahana, nama bakal calon lain, yaitu Siti Nur Azizah, juga memiliki potensi meraih elektabilitas tinggi seperti petahana. Hal ini karena Siti Nur Azizah merupakan putri dari wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin. 

Siti Nur Azizah, Putri Wakil Presiden Indonesia terpilih, Maruf Amin, selepas menghadiri acara penganugerahan dari Rakyat Merdeka Group di Serpong, Tangsel, Selasa (23/7/2019). TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR Siti Nur Azizah, Putri Wakil Presiden Indonesia terpilih, Maruf Amin, selepas menghadiri acara penganugerahan dari Rakyat Merdeka Group di Serpong, Tangsel, Selasa (23/7/2019).

"Pertama yang masih bisa dikapitalisasi tentu nama besar Kiai Ma'ruf Amin. Jadi peluang cukup terbuka secara sosial politik. Dia dikenal karena posisi Pak Ma'ruf Amin wakil presiden," kata Adi.

Meski demikian, nama besar Ma'ruf Amin hanya modal awal. Adi mengatakan nama Siti sendiri belum terlalu akrab di telinga warga Tangsel. Apalagi, Siti juga tidak punya pengalaman di panggung politik.

Baca juga: Siap Maju Jadi Calon Wali Kota Tangsel, Ini Sosok Putri Maruf Amin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com