BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 20 unit bus untuk Transpatriot plus satu unit bus sekolah yang mangkrak di lahan milik PDAM Tirta Patriot, Bekasi, rencananya bakal dioperasikan pada akhir Agustus ini.
Jika jadi beroperasi, 20 unit bus hasil hibah dari Kementerian Perhubungan RI itu bakal melengkapi 9 unit bus Transpatriot yang sebelumnya sudah beroperasi.
"Kalau surat-menyurat (ke Polda Metro Jaya) sebelum 17 Agustus sudah bisa selesai, ya jadinya sekitar tanggal 20. Paling lambat akhir Agustus sudah bisa beroperasi. Pokoknya Agustus ini insya Allah bisa operasional," ujar Iqbal Daud, Humas PD Mitra Patriot melalui sambungan telepon, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Dihibahkan Kemenhub ke Bekasi 2018, 20 Bus-bus Transpatriot Mangkrak
PD Mitra Patriot merupakan BUMD di bawah Pemerintah Kota Bekasi yang mengelola aset sekaligus bertindak sebagai operator bus Transpatriot.
Iqbal menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian mendalam menyangkut trayek dan rute bagi operasional 20 bus yang telah dihibahkan sejak Desember 2018 itu.
Kemungkinan besar, bus-bus Transpatriot itu akan melayani rute yang masih sepi moda transportasi umum.
"Rutenya tidak bersinggungan dengan moda angkutan konvensional seperti angkot. Apa misalnya? Trayek dari Pondok Gede, tidak mungkin kami ambil rute lewat kantor Pemkot Bekasi lalu ke Summarecon. Mungkin kami ambil via Sumber Arta baru ke Summarecon," kata Iqbal.
Baca juga: Calon Bus Transpatriot Bekasi Mangkrak karena Baru Urus Berkas ke Polda Metro Jaya
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Fatikhun menyampaikan bahwa rute baru itu rencananya akan terintegrasi dengan stasiun-stasiun LRT Jabodebek.
"Yang kami tetapkan itu rutenya Wisma Asri dan Sumber Arta. Ini juga untuk meng-cover LRT," kata Fatikhun, Kamis.
Soal kesiapan prasarana bagi pengoperasian rute baru itu, Fatikhun menyatakan pihaknya belum bisa menyiapkan halte-halte bus yang memadai.
"Halte virtual untuk sementara. Sudah didata. Cuma kan sarananya tidak bisa langsung semua jadi. Sekarang mungkin baru tangganya yang jadi," ujar Fatikhun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.