Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Polisi Ungkap Sindikat Jual Beli Rumah Mewah, BPN Siap Laporkan Pemalsuan Dokumen

Kompas.com - 08/08/2019, 15:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk mengungkap sindikat jual beli rumah dengan modus notaris palsu.

Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil mengatakan, pihaknya akan membantu penyidik untuk mengungkap oknum tak bertanggung jawab yang membantu sindikat tersebut dalam memalsukan sertifikat rumah atau tanah.

Ia juga menegaskan tak segan memberikan hukuman kepada jajarannya yang terbukti membantu sindikat tersebut dalam memalsukan sertifikat.

"Sekarang kita kerja sama dengan kepolisian kalau ada mafia tanah yang memalsukan dokumen, kita laporkan ke pihak kepolisan dan alhamdulillah akan ditindak tegas kepolisian," kata Sofyan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Sindikat Jual Beli Rumah Mewah Sasar Korban yang Ingin Menjual Rumah Warisan

Sofyan mengatakan, pihaknya menargetkan seluruh masyarakat memiliki sertifikat tanah pada tahun 2025.

"Bapak Presiden memerintahkan kami mengeluarkan sertifikat sebanyak mungkin. Insya Allah tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia bisa kita dapatkan (sertifikatnya)," ungkap Sofyan.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, pihaknya telah mengungkap tiga sindikat jual beli rumah atau tanah dengan modus notaris palsu.

Satu sindikat telah diungkap oleh jajaran kepolisian. Mereka terdiri dari empat tersangka, masing-masing berinisial D, H, A, dan K.

"(Dua sindikat lainnya) berasal dari Jakarta. Nanti ada waktunya disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya (dua sindikat lainnya)," ungkap Gatot.

Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Tersangka Baru Sindikat Penipu Jual Beli Rumah Mewah

Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Kementerian ATR/BPN untuk mengungkap sindikat lainnya.

"Kalau kita menemukan surat tanah, kita akan cek surat tanah ini apakah betul palsu atau ada oknum yang sengaja mengeluarkan (surat tanah palsu). Kita dibantu Bapak Menteri untuk mengungkap hal itu," kata Gatot.

Sementara sebelumnya, polisi telah menangkap empat tersangka anggota sindikat penipu jual beli rumah mewah dengan modus notaris palsu di kawasan Jakarta. Para tersangka berinisial D, H, A, dan K.

Pengungkapan kasus penipuan tersebut berawal dari tiga laporan masyarakat yang masuk ke Polda Metro Jaya selama Juli 2019.

Dalam melancarkan aksinya, para tersangka membentuk sebuah tim yang berbeda-beda. Hingga saat ini, sudah ada tiga korban yang mengaku dirugikan dengan total kerugian mencapai Rp 214 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com