Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Calon Bus Transpatriot yang Mangkrak di Bekasi

Kompas.com - 09/08/2019, 05:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

"Yang pasti, dirawat itu keadaan bodi, kebersihan mobil, terus mesin, aki. Ketika memang tidak layak kita ganti, kalau masih layak kita perbaiki. Cek oli kan sesuai biometer, yang penting mesin dipanaskan setiap minggu. (Sebab) Aki kalau tidak dipakai seminggu lebih kan bisa drop. Kendaraan juga kita bersihkan," kata Iqbal saat dihubungi, Kamis.

4. Baru urus legalitas ke Polda Metro Jaya

Iqbal mengatakan, molornya operasional calon bus-bus Transpatriot selama berbulan-bulan disebabkan karena pihaknya baru menerima surat resmi dari Kementerian Perhubungan sekitar dua pekan lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun menyebut bahwa berkas-berkas legalitas kendaraan baru dimasukkan ke Polda Metro Jaya pekan lalu.

"Sekarang menunggu pengeluaran hasil dari Polda Metro Jaya. Seminggu yang lalu diajukan, izin trayek, pelat nomor (kuning), dan masih nunggu STNK. Kan enggak mungkin jalan kalau enggak ada STNK. Yang pasti pengajuan sudah masuk ke Polda, tinggal menunggu," ujar Fatikhun saat dihubungi, Kamis.

5. Akan beroperasi akhir Agustus

Iqbal mengaku, optimistis urusan administrasi dan legalitas bus-bus yang akan beroperasi sebagai Transpatriot itu bisa beres bulan ini.

20 unit bus ini akan melengkapi 9 unit bus Transpatriot terdahulu yang telah beroperasi.

"Kalau surat-menyurat (ke Polda Metro Jaya) sebelum 17 Agustus sudah bisa selesai, ya jadinya sekitar tanggal 20. Paling lambat akhir Agustus sudah bisa beroperasi. Pokoknya Agustus ini insya Allah bisa operasional," ujar Iqbal.

Rute dan tarifnya masih dalam tahap kajian. Halte-haltenya pun masih berupa halte bayangan alias belum berwujud.

Rencana kasar, 20 bus baru ini akan melayani trayek yang belum terlayani angkutan umum serta melintasi stasiun-stasiun LRT Jabodebek. Di samping itu, skema pembiayaan operasionalnya dipastikan nonsubsidi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com