Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi: Hewan Layak Kurban Dikalungi Pin

Kompas.com - 09/08/2019, 14:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Selama tiga pekan, Pemerintah Kota Bekasi telah mendata kesehatan hewan-hewan kurban di tempat pemotongan jelang Idul Adha pada hari Minggu (11/8/2019) mendatang.

Dari 18.865 ekor hewan yang dicek, total hanya 40 di antaranya yang tak layak kurban akibat sakit, cacat, dan belum cukup umur.

"Yang sehat kita tandai. Ada pin keterangan sehatnya," kata Sariyanti, dokter hewan berwenang Kota Bekasi di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Jumat (9/8/2019) siang.

Baca juga: Pemkot Pastikan Hewan Kurban di Bekasi Bebas Antraks

Pin tersebut berwarna ungu muda-putih bertuliskan "SEHAT" dengan keterangan "telah diperiksa" berwarna merah.

Pin-pin itu akan dikalungi di setiap sapi, kambing, dan domba yang telah dinyatakan sehat dan layak kurban.

"Kalau yang tidak layak, biasanya kami pisahkan. Kemudian, setelah dipisahkan kami hanya kasih saran ke pedagangnya bahwa ini tidak layak jual," kata Sariyanti.

Selepas itu, kata Sariyanti, tanggung jawab untuk memisahkan hewan yang layak kurban dan yang tidak diserahkan sepenuhnya kepada para pedagang.

"Kalau yang agak nakal, urusannya ya akhirat," canda Sariyanti.

Pemerintah Kota Bekasi mengeklaim sudah melakukan sosialisasi pada DKM (dewan kemakmuran masjid) yang bakal menggelar penyembelihan hewan kurban di tiap masjid. Sosialisasi itu menyangkut kriteria-kriteria hewan yang layak kurban.

"Di luar kriteria itu kami minta tolong agar DKM tidak terima hewan kurbannya. Pedagang juga masih bisa menjual hewan yang tidak layak kurban karena cacat, misalnya, ke RPH (rumah pemotongan hewan)," kata Sariyanti.

Warga dapat mengenali sendiri ciri-ciri hewan layak kurban. Pertama, hewan kurban mesti sehat, ditandai dengan bulu bersih, gerak yang lincah, serta lubang-lubang anus, mulut, mata, telinga, dan hidung bersih.

Kedua, hewan tidak cacat, dalam arti tidak pincang, buta, dan telinganya sehat.

Terakhir, hewan kurban harus cukup umur, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Kambing atau domba berusia di atas 1 tahun, sedangkan sapi atau kerbau di atas 2 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com