JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari menjelang Lebaran Idul Adha ada pemandangan tak biasa tersaji di kawasan KH Mansyur Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal ini tak lepas dari pedagang hewan kurban musiman yang memadati wilayah itu.
Meski hanya diperbolehkan berjualan menggunakan setengah trotoar, namun kenyataanya banyak pedagang yang masih mengunakan seluruh trotoar untuk memajang hewan kurbannya.
Para pejalan kaki pun harus berhati-hati melintas di kawasan itu agar tak tersenggol kala mereka berjalan di pinggir jalan.
Baca juga: Anies Berikan Diskresi, Pedagang Hewan Kurban Boleh Jualan di Trotoar
Beberapa kali kawasan itu juga tampak tersendat lantaran beberapa pengemudi motor kerap melihat-lihat hewan kurban yang dijual.
Adanya penjualan hewan kurban di trotoar sepanjang jalan KH Mansyur ini mendapat tanggapan pro dan kontra oleh masyarakat.
Yunitri Sirait (24) misalnya. Warga Pulo Mas itu mengaku terganggu dengan adanya lapak jualan hewan kurban yang menutupi seluruh bahu jalan.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tidak Mencuci Jeroan Hewan Kurban di Sungai
Sebab, menurut pejalan kaki yang bekerja di kawasan tersebut, lapak jualan hewan kurban secara langsung telah memakan hak pejalan kaki yang harusnya melintas di trotoar.
"Susah jalannya aja sih tadi makanya agak bingung mau lewat mana, sementara mobil sama motor pada ngebut-ngebut banget," ujar Yunitri di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Begitu juga Linda Septiani (35), warga Jati Baru juga mengatakan hal yang sama. Dengan adanya, para pedagang itu, ia dan ibunya yang telah lanjut usia tak bisa melintas dengan leluasa.
Ia mengaku, takut dengan kambing-kambing yang kerap mundur maju ke pinggir jalan.
"Takut diseruduk aja sih sebenernya, soalnya dia agak sampai ke pinggir jalan ya, mau gak mau saya harus hampir ke tengah jalan untuk menghindari kambing itu," ucapnya.
Baca juga: Di Pasar Slipi, Hafal 1 Juz Al Quran Dapat Cashback Beli Hewan Kurban
Beda halnya dengan Eti Suryati (42), dia mengaku tak mempermasalahkan hewan kurban di trotoar itu.
"Tidak ganggu sih orang sekali setahun ini, gak masalah juga sebenernya," kata Suryati.
Ia mengatakan, dirinya telah terbiasa tiap tahun melihat hewan kurban di ataa trotoar. Malahan kata Suryati, hal itu menjadi ciri khas dan cerita sendiri baginya di kala Idul Adha.
"Ini kan budaya lokal Tanah Abang yah, ini udah dari dulu. Jadi ya sudah terbiasa aja," ucapnya.