JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi itu, tepat satu tahun yang lalu, Sandiaga Uno mendatangi balai kota seperti biasanya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
Sayangnya, hari itu adalah hari terakhirnya mengemban tugas sebagai pendamping Anies Baswedan.
10 Agustus 2018, Sandi memutuskan untuk meletakkan jabatan yang dia emban selama 10 bulan.
Bukan tanpa alasan, saat itu Sandi memutuskan mundur sebagai wagub DKI Jakarta untuk maju di kancah politik nasional yakni sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca juga: Dicari, Wakil Gubernur DKI Pendamping Anies Baswedan...
Sebelum mengundurkan diri, Sandiaga sempat datang ke Pameran Flora dan Fauna 2018 yang digelar di Lapangan Banteng.
Bisa dibilang, itu adalah undangan kegiatan di luar Balai Kota terakhir yang dihadiri Sandiaga sebagai wagub.
Sesaat sebelum membuka pameran, dia mengungkapkan bahwa ini tugas terakhir dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, Pameran Flona Jakarta ke 33 tahun 2018, atas nama Bapak Gubernur Anies Baswedan ini penugasan terakhir Beliau kepada saya, disposisi hari ini, jadi saya selesaikan disposisi Beliau, secara resmi saya nyatakan dibuka," ujar Sandiaga.
Setelah menghadiri pameran tersebut, Sandiaga kemudian menuju ke Balai Kota. Tujuan Sandiaga ke Balai Kota untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Anies.
Surat itu kemudian diserahkan dan ditandatangani. Anies mengatakan segera memproses surat itu baik ke Kementerian Dalam Negeri maupun ke DPRD DKI Jakarta.
Momen perpisahan sebagai partner kerja itu pun cukup haru. Saat itu, Anies mengaku akan merindukan Sandiaga.
"Saya posting tadi pagi, kami duduk di sini rutin, kami selalu update, tidak ada hal yang tidak kami bicarakan, hal-hal apa pun kami diskusikan. Kemitraan itu terasa sekali. We will miss him," ujar Anies.
Seusai bertemu dengan Anies, Sandiaga pun masih sempat menghadiri rapat Asian Games 2018 di ruang pola.
Namun tak lama dia pamit kepada para staf maupun ASN dan meninggalkan Balai Kota.
Tanpa pendamping, Anies mengaku cukup kerepotan bekerja sendirian. Hal yang paling terasa adalah dia tidak bisa berbagi tugas untuk menghadiri dua kegiatan dalam waktu yang sama.