Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Pak Swan, Sosok Ayah bagi Kompas Gramedia

Kompas.com - 11/08/2019, 18:10 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Keesokan harinya, ia dipanggil dan ditanyai oleh Kris yang menanyakan mengapa Bre tidak meliput acara tersebut. Tak lama kemudian ia dipanggil langsung oleh Pak Swan untuk menghadap.

Pak Swan kemudian menanyakan alasan mengapa Bre tidak meliput acara tersebut. Ia kemudian menjawab bahwa ia sedang flu.

"Saya ingat kata-kata Pak Swan, 'Wartawan, yang namanya sakit itu kalau kamu sudah terkapar di rumah sakit, itu baru yang namanya sakit'," ucap Bre sambil menirukan kata-kata Pak Swan kepadanya.

Setelah memarahi Bre habis-habisan, Pak Swan kemudian memerintahkannya untuk mendapatkan informasi mengenai acara tersebut. Bre lantas mendatangi rumah Rendra, agar bisa memberitakan acara yang sudah lewat itu.

"Seorang Wapemred begitu peduli dengqn acara kebudayaan, bahkan membaca puisi itu tidak ada dalam sejarah Kompas berikutnya. Seorang pimpinan dengan posisi setinggi itu peduli dengan pembacaan puisi," kata Bre.

"Pimpinan redaksi untuk koran nasional seperti Kompas atau koran atau majalah lain pasti dipikir acara yang penting itu adalah acara Soeharto pidato, pejabat. Kompas tidak, bahwa acara pembacaan puisi seperti itu penting," kata Bre.

Nilai itulah yang dipegang Bre selama bertahun-tahun, hingga akhirnya pensiun sebagai wartawan pada 2017 lalu.

Baik Nur maupun Bre sepakat bahwa Kompas merupakan rumah pertama bagi Pak Swan, melebihi rumah tempat tinggal dengan keluarganya sendiri.

Lebih dari separuh hidup Pak Swan ia habiskan untuk membaca dan menulis di ruang kantor redaksi Kompas.

Bahkan ia rela berhari-hari tidak pulang menghabiskan waktunya di dunia jurnalistik.

Kini Pak Swan sudah beristirahat dengan tenang. Meski jasadnya tidak lagi hadir, namun semangat dan tulisan-tulisannya akan selalu hidup. Selamat jalan, Pak Swan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com