Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Gelap Tradisi Panjat Pinang di Hari Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 12/08/2019, 06:06 WIB
Anastasia Aulia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam acara digelar untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Mulai dari tingkat RT hingga Nasional memiliki cara masing-masing untuk memperingati hari besar negara ini.

Aneka macam lomba pun digelar dari desa-desa sampai kota besar. Salah satunya yaitu lomba panjat pinang.

Lomba panjat pinang merupakan salah satu perlombaan paling ikonik yang dilaksanakan pada hari perayaan kemerdekaan Indonesia.

Bagaimana tidak, sekelompok pria harus memanjat batang pohon pinang yang telah diolesi minyak atau oli.

Alhasil peserta harus memiliki strategi dan kerja sama yang baik agar bisa menggapai hadiah yang digantung di pucuk tiang.

Baca juga: Lahan untuk Lomba Panjat Pinang Terbatas, Pembelian Bambu Betung Pun Berkurang

Lalu, bagaimana awal mula sejarah panjat pinang muncul di Indonesia?

Panjat pinang merupakan salah satu tradisi yang cukup tua dan populer di Indonesia.

Perlombaan ini berasal pada masa penjajahan Belanda yang digelar sebagai acara hiburan bagi para kaum kolonial.

Panjat pinang diadakan pada momentum penting seperti hajatan, hari libur nasional atau hari ulang tahun tokoh-tokoh penting Belanda.

Baca juga: Seru! Anak-anak Wakatobi Berenang dan Panjat Pinang di Laut

Penjajah Belanda memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri pelicin secara vertikal dan memasang bermacam-macam hadiah di pucuk tiang tersebut.

Lalu masyarakat Indonesia pada masa itu akan berlomba-lomba untuk memanjat dan meraih hadiah yang disediakan, sementara penjajah Belanda hanya menonton 'pertunjukan' yang keras itu.

Diketahui pada masa itu hadiah yang dipasang biasanya berupa barang pokok seperti makanan, gula, tepung dan pakaian.

Hadiah seperti itu memang sangat mudah dijumpai pada masa kini. Namun pada masa penjajahan, masyarakat Indonesia hidup melarat dan tersiksa. Barang-barang murah itu pun menjadi suatu kemewahan bagi mereka.

Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Dalam perlombaan panjat pinang kolosal itu disiapkan 172 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah sekaligus memeriahkan perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Dalam perlombaan panjat pinang kolosal itu disiapkan 172 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah sekaligus memeriahkan perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pro kontra panjat pinang

Beberapa orang berpendapat panjat pinang seharusnya tidak dijadikan tradisi apalagi di acara kemerdekaan.

Karena acara tersebut diperkenalkan oleh penjajah dan menjadi bahan tontonan bagi mereka. Perlombaan ini hanya membawa memori pahit dari masa lalu.

Pemusik Harry Roesli kepada harian Kompas juga pernah menyuarakan kontra terhadap perlombaan panjat pinang.

Menurut dia, ada kenyataan "kelas sosial" di lingkungan masyarakat pada perayaan kemerdekaan. Orang kaya cenderung hanya menyumbang saja dan tidak ikut kegiatannya.

Baca juga: Keseruan Panjat Pinang di Kalimalang

"Kalaupun ikut kegiatannya paling-paling hanya ikut pertandingan catur saja. Sementara dalam proses bergaul itu sebenarnya ada isi hati lain. Si orang kaya menyumbang supaya ia bisa hidup aman di lingkungan itu. Supaya tidak ada yang menjarah hartanya," tutur Harry seperti dikutip pada harian Kompas, 18 Agustus 2002.

Selain itu, penebangan besar-besaran hanya untuk acara hiburan sekali setahun itu tidak seimbang dengan nilai lingkungan.

Karena pertumbuhan pohon pinang cenderung lambat. Sebatang pinang baru layak ditebang untuk keperluan perlombaan setelah ia berusia 30 tahun.

Kerja sama peserta untuk menggapai pucuk batang pinang saat mengikuti lomba panjat pinang dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-67 di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/8/2012). Dalam perlombaan itu disiapkan 67 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah. KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Kerja sama peserta untuk menggapai pucuk batang pinang saat mengikuti lomba panjat pinang dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-67 di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/8/2012). Dalam perlombaan itu disiapkan 67 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah.

Hanya dari batang pinang setua itu bisa dibuat tiang lomba berukuran ideal, yakni tinggi antara 8-12 meter dan diameter 43 - 60 centimeter.

Masalah lain yang ditimbulkan yaitu belum tentu seluruh batang pinang yang ditebang laku terjual dan digunakan. Pertumbuhan pohon pinang cenderung kalah cepat dengan permintaan konsumen.

Dengan perayaan yang diadakan dari Sabang sampai Marauke, bayangkan saja berapa banyak batang pinang yang ditebang dan membusuk secara sia-sia karena tidak laku terjual.

Melalui penelusuran Kompas.com pada arsip harian Kompas, pada tahun 1970-an batang pinang di DKI Jakarta masih banyak dipasok dari daerah sekitar Ibu Kota, seperti Bogor, Citayam dan Pondokgede.

Namun sejak awal 1980-an batang pinang harus didatangkan dari daerah-daerah yang jauh seperti dari Sukabumi, Purwakarta, Serang dan Lampung.

Bahkan kini pemasok batang pinang dapat dibilang cukup sulit dan harganya pun menjadi mahal. Kelangkaan ini diperparah dengan kurangnya usaha peremajaan dan pembudidayaan pohon pinang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com