Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Baru Belum Dilantik, Anggota DPRD Tak Bisa Ambil Keputusan Strategis

Kompas.com - 12/08/2019, 15:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kota Bekasi disebut akan rugi jika pelantikan anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 molor. Sekretaris DPRD Kota Bekasi M. Ridwan mengklaim, anggota dewan yang saat ini menjabat sudah tak lagi bisa mengambil keputusan-keputusan strategis.

"Memang (anggota dewan) masih ngantor. Wajib, gajinya kan sudah ada. Hanya, tidak bisa mengambil keputusan strategis karena disebutnya demisioner. Misalnya, rapat paripurna tentang suatu hal, sudah enggak lagi," kata Ridwan via telepon kepada Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Ridwan menyebut, masa bakti anggota DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019 sebetulnya sudah usai pada 10 Agustus 2019 lalu. Namun, mereka baru bisa angkat kaki ketika anggota dewan terpilih untuk periode 2019-2024 telah dilantik.

Baca juga: Gaji Anggota DPRD Bekasi Habis Bulan Ini, tapi Anggota Baru Tak Kunjung Dilantik

Hal itu berdasarkan surat edaran Kementerian Dalam Negeri No 172/3914/OTDA tanggal 24 Juli, tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Anggota DPRD Kabupaten/Kota 2019, bahwa masa bakti anggota DPRD periode 2014-2019 sampai pelantikan anggota DPRD periode 2019-2024.

Masalahnya, hingga hari ini, belum jelas kapan anggota dewan terpilih akan dilantik, menyusul perselisihan hasil pemilu (PHPU) Kota Bekasi baru beres di Mahkamah Konstitusi pada Jumat (9/8/2019) lalu.

"Sampai kapan pun menunggu (pelantikan anggota baru) bisa saja. Tapi ya tetap demisioner," sebut Ridwan.

Baca juga: Habiskan Setengah Miliar, Apa Saja Baju Dinas untuk Anggota Terpilih DPRD Kota Bekasi?

Ridwan mengklaim, anggota DPRD Kota Bekasi 2014-2019 sudah merampungkan tugasnya hingga pengujung kepengurusannya, termasuk menyiapkan aneka persyaratan dan administrasi untuk anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024.

"Sudah selesai. APBD-P sudah. KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara) juga sudah, minggu ini selesai. Setelah ini ada penetapan APBD murni 2020. Itu harus anggota DPRD yang baru," kata Ridwan.

"Sudah diparipurnakan semua. Sudah settle, tepat waktu," imbuhnya.

Ridwan pun berharap agar pelantikan anggota dewan terpilih dapat dilaksanakan sesegera mungkin. Sebab, kelak usai dilantik, para anggota dewan masih perlu mengurusi berbagai hal, termasuk pemilihan ketua, yang diperkirakan memakan waktu satu bulan.

"Kalau berlama-lama, APBD Murni 2020 nanti mau siapa yang mengerjakan? Itu kan patokan untuk (kebijakan) 2020," pungkas Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com