Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuaknya Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi

Kompas.com - 13/08/2019, 05:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Klinik Aditama Medika di Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, digerebek polisi, Rabu (7/8/2019).

Dalam konferensi pers yang digelar Minggu (11/8/2019), Kapolsek Tambun Kompol Rahmad Sujatmiko mengatakan, penggerebekan itu berawal dari informasi yang diperoleh dari masyarakat mengenai praktik aborsi di klinik tersebut.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa obat-obatan dan janin aborsi. Pemilik klinik, perawat, serta sepasang teman dekat yang kedapatan baru selesai melakukan aborsi illegal digelandang.

"Saat kami melakukan penggeledahan, pemilik klinik sedang atau selesai melakukan tindakan aborsi atau mengeluarkan janin. Kami juga menemukan pelaku aborsi sedang proses pemulihan di kamar dan ada tenaga medis yang ikut membantu," kata Rahmad.

Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Aborsi di Sebuah Klinik Bekasi

Tak bersertifikat

Polisi punya alasan untuk mencokok pemilik klinik beserta perawat Klinik Aditama Medika. Keduanya diketahui bukan orang yang berkompeten untuk melakukan tindakan aborsi tersebut.

"Jadi ternyata setelah kami lakukan penyidikan, tenaga medis itu bukan seorang dokter spesialis yang bisa melakukan tindakan medis tersebut," jelas Rahmad.

Pada hari penggerebekan, seorang perawat berinisial FJ (24) sempat turut ditangkap polisi lantaran praktik tanpa sertifikat. Namun, FJ akhirnya tak masuk dalam daftar tersangka lantaran tak berperan dalam praktik aborsi ilegal waktu penggrebekan polisi.

Baca juga: Perawat Klinik Aborsi di Tambun Ditangkap karena Tak Bersertifikat

"Informasinya dia perawat baru. Bukan bidan terdaftar," ujar Rahmad via telepon kepada Kompas.com, Senin (12/8/2019). "Dia enggak tahu apa-apa (soal praktik aborsi). Perannya tidak aktif," imbuhnya.

FJ diketahui berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Menurut keterangan warga setempat, FJ belum sebulan ikut bertugas di Klinik Aditama Medika.

"Kasihan banget tuh, 1 bulan juga belum. Mungkin daripada ngontrak di sini, mungkin dia tinggal di situ jadinya. Enggak tahu, dia ngerti kedokteran apa enggak," kata Dirga (46), karyawan salah satu toko kelontong yang terpaut sekitar 50 meter dari klinik tersebut.

Sementara itu, bidan lain berinisial MPN (25) masuk dalam daftar tersangka karena diduga terlibat dalam praktik aborsi itu. MPN juga tak memiliki sertifikat kompetensi untuk melakukan praktik aborsi.

Para staf klinik dijerat Pasal 83 Juncto Pasal 64 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan atau Pasal 194 Juncto Pasal 75 ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman lima tahun penjara.

Dikenal sebagai klinik umum

Warga Kampung Siluman mengaku terkejut Klinik Aditama Medika dekat kediaman mereka digrebek polisi pada Rabu (7/8/2019) lalu, dengan tuduhan melakukan praktik aborsi ilegal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com