TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolres Tangerang Selatan AKBP Febry Irawan mengimbau kepada Purna Paskibraka Indonesia (PPI) untuk mengevaluasi latihan kepada para anggotanya.
Evaluasi ini setelah adanya kasus kematian anggota Paskibraka Tangsel, Aurellia Qurratuaini yang diduga karena akumulasi kegiatan dalam mempersiapkan upacara HUT RI ke-74.
Bukan hanya soal pelatihan untuk kedisiplinan, Aurell juga mengalami beban lebih setelah buku diary yang merupakan bagian dari tugas kegiatan tersebut disobek.
"Kejadian buku yang disobek juga merupakan bagian yang harus dievaluasi, kenapa harus ada kegiatan itu, padahal kondisi fisik Paskibra ini sudah capek, latihan dari pagi sampai sore, malamnya harus menulis diary," kata Ferdy di Polres Tangsel, Selasa (19/8/2019).
Baca juga: Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Kematian Anggota Paskibraka Tangsel
Menurut Ferdy, aksi penyobekan catatan pribadi itu karena adanya salah satu dari 50 anggota paskibraka membuat kesalahan.
Meski memiliki tujuan baik untuk kebersamaan, namun paskibraka hanya mengatur kekompakan soal baris perbaris.
"Ada satu orang yang tidak menulis, maka rekan rekannya yang lain diary-nya dirobek. Ini yang barangkali kami maksud perlu adanya perbaikan supaya tidak menambah beban psikis dari para peserta. Jadi semua peserta pelatihan dirobek bukunya oleh seniornya, bukan hanya Aurel. Karena ada 2-3 orang yang tidak mengerjakan tugas," paparnya.
Baca juga: Kematian Anggota Paskibraka Tangsel, Polisi Periksa Buku Harian dan Rekam Medis Korban
Seperti diketahui, Aurell meninggal dunia dimasa pelatihan Paskibraka untuk HUT RI 2019.
Pelajar kelas XI MIPA 3 SMA Islam Al Azhar BSD tutup usia di kediamannya di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.
Berdasarkan keterangan orang tuanya, Aurell kerap mendapatkan kekerasan mulai dari harus lari dengan membawa tumpukan tiga kilogram pasir, push up, memakan jeruk berserta kulitnya hingga penyobekan dairy.
Dairy tersebut sudah ditulis Aurell sejak 22 hari menjalani pelatihan.
Setelahnya, Aurell harus menyalin isi dari Dairy itu dalam kuru waktu dua hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.