"Kami juga sudah mengambil keterangan yang memandikan jenazah pada saat Aurell dimandikan. Setelah dirangkaikan semua kita belum menemukan adanya aksi penganiayaan ataupun tindakan kekerasan yang dialami almarhumah," sambungnya.
Memeriksa CCTV
Penyelidikan pihak kepolisian bukan berhenti pada keterangan saksi, melainkan memeriksa bukti lain.
Ferdy mengatakan, pihaknya juga memeriksa CCTV di mana para anggota Paskibraka Tangsel melakukan pelatihan.
"CCTCV juga kami sudah periksa. belum kami temukan fakta-fakta yang mengarah pada kekerasan fisik secara langsung, misalnya dipukul atau ditempeleng, itu belum kami temukan," katanya.
Baca juga: Polisi Sebut Kematian Aurellia karena Akumulasi Latihan Paskibraka
Ferdy menegaskan, luka yang ada pada tubuh Aurell hanya ada pada telapak tangan.
Ia menduga ini merukan hasil dari latihan untuk menduduk kekutan fisik dengan push up secara mengepal.
"Ada luka, tapi tidak sekujur tubuh. Ini pada tangan aja mungkin karena proses latihan ya itu tadi untuk menguatkan fisik dan kedisiplinan," paparnya.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany meminta maaf
Peristiwa meninggalnya Aurell membuat Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany angkat bicara.
Airin meinta maaf kepada orangtua korban yang menduga meninggal dunia karena pelatihan paskibraka.
"Saya meminta maaf kepada kedua orangtua Aurell. Di depan media ini saya meminta maaf dengan adanya kasus kaka Aurell," kata Airin.
Baca juga: Wali Kota Airin Minta Maaf kepada Orangtua Anggota Paskibraka Tangsel yang Meninggal
Dengan adanya kasus tersebut, Airin langsung turun tangan untuk mengevaluasi pelatihan Paskibraka yang selama ini dibawah tangan PPI.
Evaluasi yang dilakukan dengan menghadirkan petugas medis untuk mengecek kesehatan anggota paskibra baik sebelum dan sesudah latihan.
"Nanti ada juga tim psikolog. Karena dengan adanya kasus Aurell ini pasti teman-teman yang lain juga pasti mensugesti yang luar biasa. Jadi kita sudah sediakan psikolog," tutupnya.
Baca juga: Setelah Kematian Aurell, Airin Minta Kesehatan Anggota Paskibraka Tangsel Diperiksa Rutin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.