Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Bantaran Kali Ciliwung, Warga Siap Digusur Asal Diberi Ganti Rugi

Kompas.com - 14/08/2019, 17:07 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Andi (45) salah satu warga yang tinggal di kawasan bantaran kali Ciliwung di Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jakarta Timur mengaku siap saja jika rumahnya akan digusur.

Warga RT 06/08 ini mengatakan pemerintah boleh saja menggusur rumah yang dia tempatinya sekarang asalkan diberikan ganti rugi yang layak.

Adapun, hampir semua rumah yang berada di bantaran kali berdiri di atas bebatuan terbungkus karung. Mereka mereklamasi atau melebarkan lahan dengan bebatuan tersebut supaya rumah mereka tidak longsor.

Pelebaran tersebut memakan jarak sekitar 5 sampai 10 meter dari pinggir tanah.

"Saya yakin tinggal tunggu waktu ini digusur. Kita sebenarnya enggak antigusur asal ada ganti rugi," ujar dia saat ditemui di pinggir kali Ciliwung, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019)

Tidak hanya diberikan ganti rugi yang setimpal, warga yang terkena gusur juga harus disediakan tempat tinggal yang layak. Salah satu contohnya rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

Proses mendapatkan rusunawa pun harus dipermudah.

"Jangan pakai sistem undi-undi. Kalau gitu semua warga enggak bisa dapet," tambah dia.

Baca juga: [FOTO] Reklamasi di Kali Ciliwung: Rumah Kian Menjamur, Sungai Jadi Korban

"Aturan kaya sistem leasing. Jadi kita dikasih untuk cicil 10 bulan contohnya. Nah kalau sudah lunas jadi milik kita dah," tambah dia.

Hal yang sama juga dikatakan Uwoh (50), warga RT 06/08. Menurut dia, kendala utama jika rumahnya digusur adalah mencari tempat tinggal baru.

"Pindah juga ke mana bingung. Kalau kontrak kan bingung mau ke mana. Kontrak mah juga mahal Rp 1 juta lebih (harga sewa per bulan)," tambah dia.

Sebelumnya, warga yang tinggal di bantaran kali ini diketahui memperlebar lahanya menggunakan bebatuan. Alasanya agar rumah mereka tidak longsor digerus air kali atau banjir.

Penampakan lahan buatan dan rumah di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Penampakan lahan buatan dan rumah di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019)

Namun hal tersebut nampaknya cukup meresahkan warga Tebet, Jakarta Selatan yang tinggal tepat diseberang mereka. Warga Tebet mengeluhkan kondisi kali yang semakin sempit karena pelebaran yang mereka lakukan.

Menanggapi hal tersebut, Camat Tebet, Dyan Airlangga mengaku akan memeriksa kondisi kali itu.

"Nanti saya lihat dulu karena kan kali itu kan asetnya aset Departemen Pekerjaan Umum (PU) ya. Kalau penertiban biasanya mereka koordinasi dengan kita untuk bantuan," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2019)

Pihaknya juga belum bisa mengambil tindakan tegas kepada para warga yang tinggal di bantaran kali. Dyan harus melaporkan temuan tersebut ke Wali Kota Jakarta Selatan dan nantinya akan disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com