JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta masih berada pada level merah atau tidak sehat berdasarkan situs pemantau kualitas udara internasional AirVisual pada Rabu (15/8/2019) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
Pada laman resmi AirVisual tercatat bahwa Jakarta mempunyai indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) sebesar 160 dengan parameter berupa partikel polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,8 mikrometer (PM 2,8)
Sementara itu, untuk konsentrasi PM 2,8 di udara Jakarta saat ini sebanyak 73,7 mikrogram per meter kubik atau berada di atas angka standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.
Jakarta berada di posisi kedua sebagai Ibu Kota negara dengan polusi udara terburuk di dunia.
Baca juga: Pemprov DKI Klaim Perluasan Ganjil Genap Akan Efektif Perbaiki Kualitas Udara
Wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, berada di peringkat atas tingkat polusinya dengan US AQI 163 sebanyak 79 mikrogram per meter kubik.
Sementara di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, daerah lain yang tercatat paling kotor kedua di Jakarta, kualitas udaranya sebesar 160 dengan parameter polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,8 mikrometer (PM 2,8).
Wilayah ketiga paling kotor di Jakarta adalah Mangga Dua Selatan di Jakarta Pusat, dengan US AQI 153 dan konsentrasi parameter 60,1 mikrometer.
Wilayah lain di Kemayoran, Jakarta Pusat, kualitas udaranya juga tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan US AQI 128 dan konsentrasi parameter 46,5 mikrometer.
Dengan rata-rata angka AQI tersebut, kualitas udara di Jakarta dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung.
Baca juga: Rabu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat
Kelompok sensitif mempunyai risiko tinggi terganggu kesehatannya akibat kualitas udara buruk saat ini.
Untuk itu, kelompok sensitif direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Sementara masyarakat yang berkegiatan di luar rumah dianjurkan untuk mengenakan masker polusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.