Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ima Mahdiah, Eks Staf Ahok, Punya 2 Cara Hindari Korupsi di DPRD DKI

Kompas.com - 15/08/2019, 09:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Citra para wakil rakyat atau DPRD dan DPR RI sering tercoreng oleh praktik korupsi. Selevel Ketua DPR RI seperti Setya Novanto misalnya berujung dengan mendekam di bui karena tersangkut kasus korupsi pada proyek KTP elektronik.

DPRD DKI Jakarta juga tercoreng kasus korupsi. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra M Sanusi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 31 Maret 2016, terkiat kasus suap reklamasi Jakarta. Ia kemudian divonis tujuh tahun penjara dalam kasus itu.

Ima Mahdiah (27), anggota DPRD DKI Jakarta terpilih untuk periode 2019-2024 dari fraksi PDI-P tak menampik reputasi miring para wakil rakyat itu. Perempuan yang pernah jadi staf Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat Ahok jadi gubernur Jakarta itu berharap dirinya bisa kebal dari praktik permainan anggaran (korupsi) di Kebon Sirih, lokasi gedung DPRD DKI.

Baca juga: Cerita Ima Mahdiah Tiru Gaya Blusukan Ahok yang Jadi Mentor Politiknya

"Saya sih tetap patuh pada konstitusi ya. Saya pengin belajar, mengamati, seperti apa orang di dalam (DPRD DKI), termasuk dari partai saya sendiri," kata Ima via telepon kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2019) siang.

Ima mengeklaim, Ketua Umum PDI-P Megawatj Soekarnoputri kerap mewanti-wanti kadernya agar tak terjerat permainan anggaran, meskipun faktanya sejumlah kader PDI-P terjerat operasi tangkap tangan KPK.

"Setidaknya Ibu Mega perintahkan kami tidak boleh korupsi, memainkan anggaran, harus kerja buat masyarakat. Itu yang jadi pegangan saya saja," kata Ima.

Punya dua kiat

Alumnus Universitas Paramadina itu tak bisa menjamin apa-apa selain ketaatannya pada konstitusi dan sumpahnya kelak usai dilantik sebagai wakil rakyat.

Namun, dia cukup percaya diri bisa menghalau peluang korupsi yang bisa saja terjadi di Kebon Sirih. Ima punya dua kiat yang ia yakini sukses.

"Satu kita enggak ikut main. Ya memang, kalau sekarang kita ngomong enak saja begini. Cuma saya belajar dari Pak Ahok, Bapak bilang, 'ketika lu di dalam, taatnya pada konstitusi, lu disumpah dan digaji pakai uang rakyat, masa sih sudah dicukupin mau korupsi, masih mau mainin anggaran?'" kata Ima.

"Pak Ahok juga sering cerita, di DPR RI dulu ada beberapa teman yang main (anggaran), yang penting Pak Ahoknya enggak main. Yang penting semua yang kita dapat, kita laporin," imbuhnya.

Cara kedua, menurut Ima, ia akan melaporkan kepada pimpinan partai tempatnya bernaung apabila mencium gelagat mencurigakan tentang permainan anggaran di DPRD DKI.

"Kebetulan, Ketua DPRD DKI nanti dari PDI-P. Contoh, sekarang kan Pak Pras (Prasetio Edi Marsudi) Ketua (DPRD DKI Jakarta 2014-2019). Kadang ada berita soal anggaran saya suka kirim ke Pak Pras. Saya suka kasih tahu, ini enggak bagus gini-gini," ujar Ima.

"Ketika saya sudah di dalam, ya saya harus ngomong. Ada yang enggak benar saya pasti akan ngomong. Orang baik banyak, orang pintar banyak, tapi yang ngomong kebenaran enggak banyak," kata dia.

Ima mengaku, menjadi anggota dewan merupakan panggilan hatinya. Hal itu yang membuatnya yakin tak akan melanggar sumpah jabatan dengan melakukan praktik tercemar itu.

Baca juga: Ima Mahdiah, Caleg PDI-P Terpilih Bakal Boyong Gagasan Ahok ke DPRD DKI

"Saat disumpah untuk jadi anggota DPRD, kami harus patuh konstitusi. Tapi juga tidak mengesampingkan partai," ujar Ima.

"Saya belum bisa judge dulu DPRD yang sekarang seperti apa, kan saya tidak di dalam. Ketika saya sudah dilantik, saya akan lakukan program partai yang sudah diperintah Bu Megawati dan saya sudah disumpah untuk menghormati konstitusi," kata dia.

Ima Mahdiah merupakan anggota DPRD terpili pendatang baru di DPRD DKI. Ia meraup 30.591 suara di daerah pemilihan (Dapil) 10 Jakarta Barat pada pemilu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com