Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Ada Perluasan Ganjil Genap, Warga Mulai Serbu Motor Bekas

Kompas.com - 15/08/2019, 14:12 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum perluasan ganjil-genap membuat para pedagang sepeda motor ramai pembeli. Hal itu diungkapkan oleh para pedagang di Bursa Motor Bekas Jalan Langsat, Koja, Jakarta Utara.

Salah satunya disebutkan oleh pemilik Away Motor Adam Tirtajaya.

"Bulan Agustus tuh penjualan motor bekas naik dari biasanya. Mungkin faktor dari kebijakan pemerintah yang ganjil-genap itu, jadi imbasnya penjualan motor bekas naik," kata Adam saat ditemui wartawan Kamis (15/8/2019).

Bahkan, kata dia, peningkatan penjualan sepeda motor bekas di toko miliknya meningkat hingga dua kali lipat.

Baca juga: Diluncurkan Anies, Aplikasi E-Uji Emisi Tak Dikenal Bengkel hingga Data Keliru

Biasanya dalam sehari, ia bisa menjual dua hingga tiga unit sepeda motor dalam satu hari. Namun, saat isu perluasan ganjil genap mukai merebak, lima hingga enam pembeli datang setiap harinya.

Dikatakannya pula, di tahun-tahun sebelumnya, bulan pada bulan Agustus bisnis jual beli motor bekas cendrung menurun.

"Kan biasanya mikirin biaya anak sekolah, uang pangkal, uang gedung. Tapi sekarang kan aneh. Padahal pas banget anak-anak masuk sekolah," ujarnya.

Adam mengatakan para pembeli yang datang pun tak hanya warga sekitar lokasi tersebut. Warga dari lima wilayah yang ada di Jakarta banyak yang membeli sepeda motor di sana.

Baca juga: Informasi Lengkap Seputar Sistem Ganjil Genap Terbaru

Hal serupa juga dikatakan oleh Romi manajer Jessica Motors. Dipertengahan bulan Agustus ini, ia sudah menjual setidaknya 25 sepeda motor bekas.

"Biasanya di bawah 20, 15-an gitu," ucap dia.

Romi mengatakan, kebanyakan warga yang membeli sepeda motor di tempatnya adalah para orang tua yang ingin memfasilitasi anaknya yang masih bersekolah dengan sepeda motor untuk efesiensi pengeluaran.

Di tokonya, jenis sepeda motor yang paling nanyak dicari yakni sepeda motor matic karena dianggap lebih praktis saat digunakan.

Baca juga: Para Pengemudi Taksi Online Tolak Pakai Pelat Kuning untuk Bebas Ganjil Genap

Selain menjual sepeda motor bekas, toko itu juga menerima sepeda motor warga yang ingin dijual.

"Kalau bulan ini justru belum ada (yang jual) sama sekali. Kebanyakan orang pada cari. Ini saja kita belum dapat barang tinggal ini doang yang kepajang, biasanya full toko," ucapnya.

Adapun saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mensosialisasikan perluasan ganjil genap di  16 titik yang terdampak.

Proses sosialisasi ini akan berlangsung hingga 6 September 2019. Setelah itu, pada tanggal 9 September 2019 Polisi Lalu Lintas akan menindak warga yang melanggar aturan ganjil genap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com