Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atmi Tak Menyangka Kepergian Anaknya ke Warung Jadi Perjumpaan Terakhir...

Kompas.com - 15/08/2019, 15:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Air mata terus mengalir dari mata pasangan Epan dan Atmi. Keduanya masih tak menyangka, Selasa (13/8/2019) lalu menjadi pertemuan terkahir dengan putranya, Ryan Saputra.

Ryan menjadi korban tabrak lari oleh pengendara mobil di Jalan Lengkong Karya Serpong, Tangerang Selatan.

Di sebuah rumah petakan, Atmi, ibu Ryan bercerita sebelum mengalami kecelakaan, putra ketiganya yang berusia 9 tahun itu meminta uang Rp 5.000 untuk jajan.

"Awal pulang sekolah main, terus pulang minta duit Rp 5.000,-, kemudian main lagi mau mancing katanya. Tapi saya tungguin sampai sore belum pulang," kata Atmi di saat ditemui dir umahnya Jalan Kali Putih, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Warga Sebut Kendaraan Kerap Melintas Kecang di Lokasi Tabrak Lari Korban Bocah Warga Serpong

Tepat pukul 15.00 WIB, Atmi mendapatkan kabar tentang keramaian di jembatan Jalan Lengkong Karya pinggir danau.

Kabar yang didapat keluarga, bocah dengan menggunakan pakaian putih dan celana jeans tak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan tabrak lari.

Mengigat pakaian putranya saat meminta uang juga berwarna putih, tangis Atmi langsung pecah. Air matanya berlinang saat mengenang kembali anaknya.

"Ciri-ciri yang disebutkan warga, sama anak saya sama. Saya nangis tapi kata warga belum tentu anak saya. Pas dikasih lihat foto ya benar anak saya. Saya gak nyangka itu menjadi hari terkahir ketemu," paparnya sambil mengusap air mata.

Baca juga: Kecelakaan Truk Tanah Timpa Mobil Sigra, Anak Balita Selamat dalam Dekapan Ibunya

Kini, Atmi tak kuasa jika mengingat kejadian dua hari lalu yang dialami Ryan.

Dengan tatapan mata yang kosong dan menggelengkan kepala, Atmi hanya bisa pasrah. Pasalnya, tak ada ada tanggung jawab dari pihak pengendara yang menabrak anaknya hingga tewas.

"Mobilnya yang nabrak juga enggak ada yang tahu warna dan jenis apa. Kalau ada yang liat mungkin bisa ketangkap. Ya tapi memang sudah nahas ya, pas lagi sepi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com