Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat dari Pergulatan Batin, Kini Viani Limardi Akan Buka Kembali Pengaduan Masyarakat di Balai Kota

Kompas.com - 16/08/2019, 08:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak butuh waktu lama lagi, calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Viani Limardi (33) akan duduk di kursi Dewan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Viani adalah salah satu dari 106 anggota DPRD DKI terpilih periode 2019-2024 yang ditetapkan KPU DKI.

Wanita keturunan Tionghoa yang berprofesi sebagai pengacara itu berhasil menjadi salah satu dari delapan anggota dewan asal PSI. PSI meraup 404.508 suara dari hasil Pemilu Legislatif 2019 lalu.

Kepada Kompas.com pada Kamis (15/8/2019), Viani menceritakan awal ketertarikannya terjun ke dunia politik. Jalannya tidak mudah karena Viani harus menghadapi pergulatan batin sebelum memutuskan terjun ke politik.

Baca juga: Galang Dana Kampanye Rp 1 Miliar, Ini yang Dilakukan Caleg PSI

Awalnya, Viani mengaku hanya membantu kepengurusan PSI di bagian hukum sejak tahun 2016.

Hingga pada Agustus 2017, Viani mendapat tawaran dari PSI untuk menjadi calon legislatif (Caleg) DPR RI. Namun, ia menolak tawaran tersebut karena ia masih belum memiliki ketertarikan bergelut di dunia politik.

"Aku ditawari sama partai (PSI) untuk maju sebagai caleg DPR RI Jawa Timur. Tapi, aku menolak karena memang dari dulu aku anti politik," kata Viani.

Kagum pada Ahok dan keputusan menjadi caleg

Keputusan Viani pun berubah setelah dirinya bertemu dengan seorang pemulung di kawasan Jalan Merdeka Barat pada tahun 2018. Kala itu, pemulung itu menyampaikan keluhannya yang sulit mencari rezeki di Jakarta.

Bahkan, pemulung itu hanya mampu makan sekali dalam sehari. Kenyataan itu seakan membuka mata Viani tentang kondisi masyarakat Jakarta.

Ia tak menyangka masih ada sejumlah masyarakat Jakarta yang kesulitan mencari nafkah. Padahal, menurut Viani, Jakarta adalah Ibu Kota negara Indonesia yang menjadi pusat perekonomian.

"Saat itu aku kaget, ini Jakarta loh, selama ibu aku berpikir kalau orang susah mencari makan itu sebagian besar ada di luar Pulau jawa. Waktu itu aku hanya berpikir untuk mencari pertolongan, masa kondisi Jakarta seperti ini," ungkapnya.

Baca juga: Ima Mahdiah, Eks Staf Ahok, Punya 2 Cara Hindari Korupsi di DPRD DKI

Kala itu, orang pertama yang terlintas di pikiran Viani adalah Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Ia mengagumi sosok Ahok sehingga ia percaya Ahok dapat mengubah nasib masyarakat Jakarta.

Namun, saat itu, Ahok masih ditahan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membuat perubahan dari diri sendiri.

Ia pun memutuskan maju sebagai caleg DPRD DKI untuk memperjuangkan nasib masyarakat Jakarta menjadi lebih baik. Wanita kelahiran 1985 itu merasa anggota dewan yang duduk di kursi DPRD DKI belum dapat menampung aspirasi dan memperjuangkan nasib rakyatnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com