JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai formula E yang akan digelar di Jakarta belum tentu menaikkan perekonomian Jakarta.
Hal ini lantaran Formula E tidak terlalu dikenal publik dan masih kalah pamor dibandingkan formula 1 dan formula 2.
"Yang ada kan Formula 1, 2, Formula E kan orang jarang ikutin. Ngandalin sponsor-sponsor kan juga lihat-lihat. Jadi belum tentu naikkan perekonomian," ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/8/2019).
Ia pun menyoroti fasilitas dan sarana yang harus dibangun oleh DKI Jakarta untuk mempersiapkan Formula E ini.
Baca juga: Anies Bandingkan Sorotan Anggaran Formula E dengan Asian Games 2018, Bagaimana Faktanya?
Apalagi, hingga kini, Pemprov sudah mengajukan anggaran hingga hampir Rp 1,3 triliun namun Anies menyebut perekonomian yang bergerak justru Rp 1,2 triliun.
"Terus balapan di mana yang paling penting safety-nya, lokasinya di mana? Kan enggak sekadar kasih karung ini kan mobil internasional enggak bisa sembarangan. Lihat persiapannya di Singapura itu safety banyak," ujarnya.
Agus menilai Anies terlalu terburu-buru memutuskan untuk memboyong Formula E ke Jakarta. Seharusnya, beberapa aspek seperti lokasi, keamanan sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu
"Dia pergi ke AS bulan lalu orang mau ngerancang itu kok kayak mau pergi ke kebun binatang. Pertama lokasinya di mana, safety, ke tiga orang kalau mau bayar (buat nonton di mana). Jakarta macet begni, bikin di mana kurang kerjaan aja," tutur Agus.
Baca juga: 7 Fakta Rencana Formula E di DKI, Ajukan Hampir Rp 1,3 T hingga Kritik Anies atas Sorotan Anggaran
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan banyak anggaran untuk menggelar turnamen balap mobil listrik Formula E demi menggerakkan perekonomian Jakarta.
Penyelenggaraan Formula E di Jakarta, kata Anies, menghasilkan pendapatan untuk berbagai industri.
"Jangan membayangkan seperti usaha pribadi, keluar berapa, masuk berapa. Ini adalah peredaran uang di Jakarta. Uang itu akan masuk kepada industri pariwisata, akan masuk kepada pekerja-pekerja seni," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/8/2019).
Dalam berbagai kesempatan, Anies menyebut penyelenggaraan Formula E di Jakarta akan menggerakkan perekonomian hingga Rp 1,2 triliun di Jakarta.
Adapun hingga saat ini pemprov sudah mengajukan anggaran untuk pelaksanaan formula E sekitar Rp 1,6 triliun.
Rinciannya Pemprov DKI Jakarta memasukkan biaya atau commitment fee untuk penyelenggaraan Formula E dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019
Anggaran yang disetujui sebesar Rp 360 miliar atau 20,79 juta poundsterling.