Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Mengaku Minum 38 Butir Obat kedaluwarsa, Puskesmas Kamal Muara Merasa Hanya Dugaan

Kompas.com - 17/08/2019, 06:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Novi Sri Wahyuni (21) mengaku sudah mengkonsumsi 38 butir vitamin B6 kedaluwarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebanyak 38 butir obat tidak layak konsumsi itu didapatnya saat dua kali pemeriksaan kehamilannya di Puskesmal Kamal Muara.

Novi mengatakan, saat kunjungan pertama pada 11 Juli 2019, ia mendapatkan tiga strip vitamin B6 beserta sejumlah obat lain.

"Satu lembarnya itu ada 12 butir, satu bulan itu saya sudah minum 36 butir," kata Novi saat ditemui di kediamannya di Kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Diberi Obat Kedaluwarsa, Ibu Hamil Laporkan Puskesmas Kamal Muara ke Polisi

Selama rutin mengkonsumsi obat yang berfungsi menambah darah tersebut, Novi mengaku sering muntah, mual, dan pusing.

Berat badannya juga turun tiga kilo sejak pertama kali mengkonsumsi obat tersebut.

Setelah obat itu habis, ia kembali mengkontrol kandungannya ke Puskesmas Kamal Muara pada tanggal 13 Agustus 2019. Ia kembali mendapatkan tiga strip vitamin B6 tersebut.

Dalam periode kedua ini, ia sempat mengkonsumsi dua butir sebelum akhirnya menyadari bahwa obat itu sudah kedaluwarsa.

Baca juga: Puskesmas Kamal Muara Akui Berikan Obat Kedaluwarsa kepada Ibu Hamil

"Pas saya lihat ada itu awalnya penasaran dari tanda biru itu apa, pas saya lihat ternyata obat itu kedaluwarsa," ujarnya.

Novi mengatakan, tanggal kedaluwarsa tersebut sulit dilihat. Bahkan ia harus menggunakan senter sampai akhirnya terbaca bahwa obat itu sudah kedaluwarsa sejak April 2019 lalu.

Seingatnya, tanda yang sama juga ada pada obat-obatan yang sebelumnya ia konsumsi.

Namun, bungkus obat tersebut sudah ia buang sehingga tidak dapat memastikan tanggal kedaluwarsa.

Baca juga: Ibu Hamil Diberi Obat Kedaluwarsa, Kepala Puskesmas Sebut karena Kelalaian Petugas

Saat menanyakan hal tersebut, pihak Puskesmas mengaku bahwa mereka tak sengaja memberikan obat yang kedaluwarsa.

Pihak puskesmas langsung memfasilitasi Novi ke RS BUN untuk menjalani USG. Hasilnya, bayi dalam kandungannya dalam kondisi sehat.

Dokter juga sempat menanyakan mengenai gejala yang dialami Novi. Setelah Novi menyebutkan gejala-gejala tersebut, dokter menyimpulkan bahwa ia mengalami keracunan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com