Seingatnya, tanda yang sama juga ada pada obat-obatan yang sebelumnya ia konsumsi.
Namun, bungkus obat tersebut sudah ia buang sehingga tidak dapat memastikan tanggal kedaluwarsa.
Baca juga: Ibu Hamil Diberi Obat Kedaluwarsa, Kepala Puskesmas Sebut karena Kelalaian Petugas
Saat menanyakan hal tersebut, pihak Puskesmas mengaku bahwa mereka tak sengaja memberikan obat yang kedaluwarsa.
Pihak puskesmas langsung memfasilitasi Novi ke RS BUN untuk menjalani USG. Hasilnya, bayi dalam kandungannya dalam kondisi sehat.
Dokter juga sempat menanyakan mengenai gejala yang dialami Novi. Setelah Novi menyebutkan gejala-gejala tersebut, dokter menyimpulkan bahwa ia mengalami keracunan.
"Kata Dokter kalau dua doang (obat kedaluwarsa) enggak berefek (ke janin). Pas saya tanya ke dokter kalau lebih dari dua, kepala puskesmas langsung ngomong buktinya mana?" ujar Novi.
Penjelasan puskesmas
Sementara itu, Puskesmas Kamal Muara mengakui bahwa pihaknya memberikan obat kedaluwarsa kepada Novi.
Namun, mereka hanya mengakui memberi tiga strip terakhir saat kontrol pada 13 Agustus 2019.
Pihak Puskesmas menyebutkan bahwa 36 butir lainnya yang dikonsumsi Novi sebelumnya tidak dapat dipastikan tanggal kedaluwarsanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.